Welcome to BPP Kedungwaru

Kamis, 17 Januari 2013

Silase

I. PENDAHULUAN
                Tehnologi Pengawetan merupakan usaha untuk mempertahankan kwalitas hijauan makanan ternak dalam waktu lama. Tehnologi pengawetan hijauan makanan ternak bertujuan untuk menjamin ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun dengan kwalitas yang relatif tetap. Pengawetan hijauan makanan ternak dapat dilakukan melalui silase.

                Silase adalah hasil proses fermentasi yang dilakukan dengan maksud untuk mengawetkan hijauan makanan ternak  dalam keadaan basah(lembab).Adapun beberapa tempat yang bisa digunakan untuk membuat silase antara lain adalah :
1. Trench Silo,merupakan tempat pembuatan silase yang berupa bangunan memanjang diatas permukaan tanah, pada salah satu ujungnya dilengkapi dengan pintu untuk mempermudah pengambilan silase,bangunan ini harus dijaga agar jangan sampai tergenang air.
2. Bunker Silo,adalah tempat pem,buatan silase yang berupa bak besart diatas permukaan tanah yang datar,yang dibuat dari tem,bok atau kayu,penutup pada bagian atasnya dibuat dari plastik atau bahan lain yang tidak tembus udara.
3. Kantong Plastik atau drum plastik, kedua wadah ini juga dapat digunakan sebagai tempat pembuatan silase, agar kedap cahaya, kantong plastik atau drum plastik yang digunakan harus berwarna gelap.

II. SYARAT - SYARAT PEMBUATAN SILASE.
a.   Pemanenan hijauan yang akan dibuat silase sebaiknya dilakukan pada stadium muda.
b. Pelayuan hijauan tersebut sebaiknya dilakukan dikebun selama 2 - 3 hari.
c.   Pemotongyan hijauan yang telah dilayukan dilakukan dengan ukuran 1 - 2 cm.
d. Pengisian bahan kedalam lobang dan pemadatan bahan harus dilakukan.
e. Penutupan harus dilakukan dengan menggunakan lembaran plastik agar kedap udara.
f. Silase yang dihasilkan setelah berumur 2 - 3 minggu harus berwarna seperti warna asli bahan, tidak berjamur, dan tidak berbau busuk.
g.   Pemberian pakan berupa silase harus dilakukan sedikit demi sedikit.

III. TATA CARA PEMBUATAN SILASE.
       Langkah - langkah pembuatan silase adalah sebagai berikut :
a.  Siapkan bak atau lobang ukuran 1x1x1 m3 dan lapisi dengan plastik.
b. Siapkan hijauan makanan ternak, misalnya ruimput raja 400 Kg, jerami padi 30 Kg.
c. Daun singkong 20 Kg,Daun lamtoro 10 Kg, Daun gamal 15 Kg, dan dedak padi halus 25 Kg. Pemilihan jenis hijauan makanan ternak yang akan dibuat silase dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan didaerah setempat.
d. Layukan semua hijauan makanan ternak tersebut selama 2-3 hari sampai setengah kering.
e. Potong -potong rumput raja, jerami padi, dan daun singkong yang telah dilayukan dengan ukuran 1 - 2 cm, kemudian dicampur dengan daun lamtoro  dan daun gamal secara merata.
f.  Masukkan campuran hijauan makanan ternak tersebut kedalam lubang atau bak 95 kg hijauan dicampur dengan dedak 5 kg, diaduk sampai merata dan diinjak - injak.pekerjaan ini dilakukan secara terus - menerus sampai semua bahan masuk kedalam lubang atau bak, pemadatan dilakukan dengan menginjak - injak bahan silase oleh beberapa orang secara bergantian  sampai benar - benar padat khususnya di bagian tepi lubang atau bak.
g. Tutuplah bak atau lubang yang telah berisi bahan silase dengan lembaran plastik hingga rapat, kemudian tintih dengan menebarkan tanah atau pasir secara merata setebal sejengkal tangan, usahakan agar udara ataupun air tidak masuk kedalam lubang.
h. Hasil silase dapat dilihat setelah 2 - 3 minggu dengan membuka tutup plastik, apabila bentuk fisik dan warna tetap seperti bahan asal, tidak busuk,tidak berjamur dan tidak berbau seperti tape, silase dinyatakan baik dan dapat digunakan sebagai pakan ternak atau cadangan pakan pada musim kemarau (Paceklik ).

III. PEMBERIAN SILASE PADA TERNAK
Pemberian silase pada ternak dapat dilakukan sedikit demi sedikit, dan dianjurkan untuk  menambahkan sedikit garam untuk merangsang nafsu makan ternak. Silase dapat diberikan secara penuh pada ternak tetapi dapat juga dicampur dengan bahan pakan lainnya.

1 komentar:

  1. Pembuatan silase ini apakah tdk membutuhkan probiotik atau semacamnya ...?

    BalasHapus