Welcome to BPP Kedungwaru

Rabu, 23 Januari 2013

GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN



Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani.  Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.  Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara terlihat sebagai berikut:





 

A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro

1.  Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil


2.   Kekurangan Unsur Fosfor ( P )
Kekurangan unsur P dapat menimbulkan warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.  Sistem perakaran terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.  Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot, buahnya
kerdil-kerdil nampak jelek dan lekas matang.

3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
            Kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.  Pada daun tampak berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning,warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah cokelat ) sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga  tampak bergerigi dan kemudian mati.  Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.  Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan.

  

4. Kekurangan Unsur Kalsium ( Ca )
            Unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, selain akar kurang sekali,  fungsinyapun demikian terhambat. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda yaitu berkeriput,  juga  mengalami perubahan warna pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) kemudian warna ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati dan kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman sangat lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar).


5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
 Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala – gejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilkan biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.








6. Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Belerang atau Sulfur (S) adalah hara utama penting yang diperlukan untuk produksi khlorofil. S diperlukan untuk memproduksi asam amino (cystein, methionin, dan cystin) dalam tanaman yang berkaitan dengan nutrisi manusia. S sangat mobil dalam tanaman (walaupun lebih kurang mobil dibandingkan dengan N), namun hanya sebagian mobil dalam tanah. Gejala kahat unsur S ditunjukkan dengan warna tanaman hijau pucat; daun muda menguning pucat (kontras dengan daun tua yang menguning cepat dan mati pada tanaman kahat N). Analisis tanah dan/tanaman diperlukan untuk konfirmasi gejala kahat S. Kahat S sesungguhnya jarang dijumpai. S mungkin diperlukan pada tanah berpasir yang mudah tercuci; tanah dengan kandungan bahan organik rendah; dan tanah dengan pelapukan tinggi kaya akan besi oksida. Aplikasi unsur belerang dilakukan dengan pemberian sebanyak 10 kg S/ha pada kahat S yang parah. Tanaman memerlukan sekitar 2 kg S/ha (jerami+gabah) untuk setiap ton hasil gabah. Bila dibutuhkan, berikan semua jenis pupuk S sesaat sebelum pelumpuran bersama dengan pupuk P dan K. Pengaruh pemberian S bertahan sampai 2 musim tanam. Sumber S yang biasa digunakan adalah amonium sulfat (24% S), single super fosfat (12% S), dan gypsum (17% S).
  


 


B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro

1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna. Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim. (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi.  Di nyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat ber-
    warna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna
    hijau serta jaring-jaringannya tidak mati.
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah
    menjadi putih.
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak
    yang menjadi kering dan berjatuhan .
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari   
    pucuk
    
 



 

 
2. Kekurangan Unsur Mangan ( Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus mengeriput dan ada yang jatuh sehingga tampak menggerigi

3. Kekurangan Unsur Tembaga (Cu )
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam , tanda-tandanya dapat dilihat pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati , sedangkan ranting-rantingya berubah warna pula menjadi cokelat dan mati pula.  Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat. Pada bagian buah, pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum)
4. Kekurangan Unsur Zinc ( Zn )
Kekurangan Zn tidak sering dijumpai, namun dapat terjadi pada tanah kalkareous dan netral; pertanaman intensif; tanah sawah yang selalu kebanjiran atau berdrainase buruk; tanah salin dan sodik; tanah gambut, tanah dengan P dan silikat (Si) tersedia tinggi; tanah berpasir; tanah dengan pelapukan tinggi, asam, dan bertekstur kasar; tanah yang terbentuk dari serpentin dan laterik; dan tercuci, tanah sulfat masam tua dengan konsentarsi K, Mg, dan Ca rendah.Bila kahat Zn nampak di lapang, berikan 10-25 kg ZnSO4.H2O atau 20-40 kg ZnSO4.7H2O per ha pada permukaan tanah, atau celupkan akar bibit padi dalam 2-4% larutan ZnO sebelum transplanting (20-40 g ZnO/lt air). Tanaman dapat pulih dari kahat Zn bila sawah didrainasi– kondisi kering meningkatkan ketersediaan Zn. Tanaman hanya memerlukan sekitar 0,05 kg Zn/ha (jerami+gabah) per ton hasil gabah, namun lebih banyak pupuk Zn harus diberikan karena begitu diberikan Zn tidak selalu tersedia bagi tanaman. Berikan pupuk Zn pada permukaan tanah setelah pelumpuran terakhir dan perataan lahan atau berikan Zn pada bedeng persemaian 7-8 hari sebelum bibit dicabut. Pengaruh pemberian Zn berlaku sampai 2-5 musim tanam pada semua jenis tanah kecuali tanah alkalin. Pada tanah alkalin, Zn perlu diberikan pada setiap musim tanam. Sumber Zn yang biasa digunakan adalah zinc sulfate terlarut (23-36% Zn), zinc klorida terlarut (48-50% Zn), dan zinc oksida tidak larut (60-80% Zn). 





5. Kekurangan Unsur Boron ( B )
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun.  Daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam.  Kekurangan unsur ini menimbulkan penyakit fisiologis, khususnya pada tanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur  dan buah kekurangan unsur ini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi).

6. Kekurangan unsur hara Molibden ( Mo)
Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo, Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran daun keriput dan mengering.  

7. Kekurangan Unsur Klorida ( Cl )
         Kekurangan unsur hara Klorida (Cl) Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.  Biasanya pada akar pertumbuhannya tertekan .
 Sumber dari : 
hara-pada.html dan http://cms.1m-bio.com/gejala-kekurangan-unsur-hara-pada-tanaman








1 komentar: