Welcome to BPP Kedungwaru

Minggu, 14 Mei 2017

CARA MENGATASI KAMBING KEMBUNG



Kembung atau Bloat atau Tympani pada ternak terjadi karena adanya timbunan gas yang berlebihan sehingga rumen ternak menggembung. Penggembungan terjadi karena esophagus mengalam sumbatan sehingga menghambat pengeluaran gas dalam perut. Gas yang terbentuk adalah karbondioksida (C02) dan gas metana (CH4). Gas ini membentuk buih/busa yang sulit dikeluarkan. Kembung rumen merupakan penyakit ekonomis yang sering terjadi dan dapat menyebabkan kematian pada kambing dan domba .

Rabu, 05 April 2017

Manfaat Tanaman Ubi Kayu Untuk Kesehatan




Ubi kayu merupakan tanaman yang dapat tumbuh hamper di semua kondisi tanah dengan ketinggian antara 10 -700 m dpl. Tanaman ubi kayu ini sudah sangat di kenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, namun pamornya begitu rendah. Mungkin saja karena ubi kayu atau Manihot Esculenta  ini terlalu dekat dengan para penanamnya yang memang bertaraf sejajar dengan mereka di katakana tak mampu.

Kamis, 23 Maret 2017

GETAH PEPAYA SEBAGAI OBAT CACING TRADISIONAL PADA TERNAK KAMBING/DOMBA





Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan pengembangan ternak kambing/domba di pedesaan adalah penyakit, ini akibat dari pola pemeliharaannya yang masih sederhana. Penyakit tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi karena menurunnya produktivitas ternak bahkan kematian, namun dapat pula menimbulkan dampak negatif yang lain yaitu menurunnya minat petani peternak untuk mengembangkan usahanya. Diantara penyakit yang menyerang kambing/ domba bahkan dapat mengakibatkan kematian adalah penyakit parasit saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi cacing nematoda antara lain Haemonchus contortus, Bunostomum sp, Oesophagostomum .sp, Trychoslrongylus sp dan Trichuris sp. Cacing nematoda yang paling banyak ditemukan terutama adalah Haemonchus contortus. Cacing Haemonchus ini paling banyak menimbulkan kerugian ekonomi karena infeksi Haemonchus contortus pada kambing atau domba dapat menyebabkan kematian, menghambat pertumbuhan, menghambat pertambahan berat badan serta menimbulkan gangguan reproduksi. Iklim tropis di Indonesia sangat menunjang kelangsungan hidup parasit ini serta membantu terjadinya infeksi pada ternak kambing/domba. Untuk menanggulangi, mencegah dan mengobati penyakit tersebut, selain harga obatnya mahal dan tidak terjangkau oleh daya beli petani kecil dipedesaan maka perlu beberapa alternatif dengan pemberian obat-obatan tradisional antara lain getah pepaya atau perasan daun pepaya. 

Kamis, 09 Februari 2017

Penggerek Pucuk Tebu, Hama Apakah Itu??

 

Hama penggerek pucuk tebu menurut Kalshoven, 1981 diklasifikasikan Phyllum
Arthropoda, Kelas Insecta, Bangsa Lepidoptera, Suku Pyralidea, Marga Scirpophaga,
Jenis Scirpophaga novella. Scirpophaga nivella Fabricus meletakkan telurnya pada
bagian bawah permukaan daun secara berkelompok, dan tersusun seperti sisik ikan
yang tertutup selaput berwarna coklat kekuningan. Jumlah telur mencapai 6-30 butir.
Setelah 8-9 hari telur menetas.
Ulat yang keluar dari telur menuju daun yang masih muda dengan cara
menggantung pada benang-benang halus yang dikeluarkan dari mulutnya. Larva akan
menggerek daun dan menuju ibu tulang daun, larva menggerek menuju titik tumbuh
batang dan menembus batang. Setiap batang berisi satu ekor penggerek (Kalshoven
1981). Ulat tersebut pada umur muda berwarna kelabu, kemudian berubah berwarna
kuning kecoklatan dan pada saat mendekati stadium pupa berwarna kuning putih.
Stadium pupa calon betina 8-10 hari dan calon jantan 10-12 hari. Kupu-kupu
betina sudah dapat bertelur sehari setelah keluar dari kepompong kupu-kupu
mempunyai warna sayap dan punggung putih dengan jambul berwarna merah. Siklus
hidup penggerek betina 48-58 hari dan jantan 50-56 hari (Handjojo, 1976).