Welcome to BPP Kedungwaru

Selasa, 02 Juni 2015

PANEN DAN PASCA PANEN PADI

Penanganan pasca panen  padi  merupakan  kegiatan sejak  padi dipanen  sampai menghasilkan  produk antara  (  intermediate product  ) yang siap dipasarkan.  Dengan  demikian ,kegiatan pasca  panen  padi meliputi  beberapa  tahap  kegiatan  yaitu  pemanenan , penumpukan , dan pengumpulan , perontokan , pembersihan , pengangkutan , pengeringan , pengemasan , dan penyimpanan serta penggilingan.
Adapun  tahapan kegiatan pasca panen antara  lain :

A.       Penentuan Saat  Panen
-          Saat panen  harus tepat karena kalau tidak tepat  dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu gabah / beras  rendah.
-          Penentuan saat  panen  dapat dilakukan  berdasarkan  :

1 . Pengamatan Visual : dengan  cara melihat  kenampakan padi pada hamparan  sawah
      = umur  panen  optimal  padi  dicapai apabila 90 sampai 95 %  butir  gabah  pada malai padi sudah berwarna  kuning atau kuning  keemasan . Pada kondisi ini  akan menghasilkan  gabah berkuaalitas  baik  sehingga menghasilkan rendemen  giling  yang  baik.
2.   Pengamatan  Teoritis
       =   dilakukan dengan melihat  diskripsi  varietas  padi  dan mengukur  kadar  air  dengan Moisture tester .Berdasarkan  diskripsi varietas  padi   , umur  panen  yang  tepat adalah 30  sampai  35  hari  setelah  berbunga merata atau  135  sampai  145  hari  setelah  tanam 
        =   berdasarkan kadar air , umur  panen  optimal dicapai  setelah  kadar  air  gabah mencapai  22 -  23  %  pada musim kemarau , dan  antara  24 – 26  %  pada  pada musim  penghujan  (  Damarjati ,1974 ; Damarjati  etal  ,1981 ).
  B .   Pemanenan
    1.   Umur  panen  Padi
Pemanenan  Padi  harus  dilkukan pada  umur  panen  yang memenuhi  persyaratan sbb :

a.        90 -  95  %  gabah dari tampak kuning.
b.      Malai  berumur  30 -  35  hari  setelah berbunga merata
c.       Kadar  air  gabah  22  -  26  %  yang  diukur  dengan moisture tester.
     2.  Alat  dan  Mesin  Pemanen  Padi
               Pemanenan  padi  harus menggunakan  alat  dan mesin  yang  memenuhi  persyaratan teknis , Kesehatan ,ekonomis , dan ergonomis. Alat  dan  mesin  yang  digunakan  untuk  memanen  padi Harus  sesuai  dengan  jenis  varietas  padi  yang akan  dipanen.
             
                 Alat dan mesin untuk  memanen padi telah berkembang  mengikuti  berkembangnya  varietas      baru  yang dihasilkan .Alat  Pemanen padi berkembang  dari  Ani-ani menjadi  Sabit  Bergerigi biasa kemudian  Sabit  bergerigi dengan bahan  baja  yang  sangat  tajam dan  terakhir telah diintroduksi Reaper ,  Stripper  dan  Combine  harvester.
           3.    Sistem  Panen .
                   Sistem Panen  harus  dibuat  berdasarkan perencanaan  yang  memenuhi  persyaratan  sbb :
a.       Pemanenan  dilakukan  dengan sistem beregu  /  kelompok
b.      Pemanenan  dan  prontokan  dilakukan  oleh kelompok  pemanen .
c.       Jumlah pemanen antara  5 -7  orang  yang  dilengkapi dengan  1 unit  pedal  thresher  atau 15  -  20  orang dilengkapi  1  unit  power thresher.
  C .    PENUMPUKAN  DAN  PENGUMPULAN
           Ketidakk tepatan dalam  penumpukan dan pengumpulan   dapat menyebabkan  kehilangan  hasil
Yang  sangat  tinggi.  Dengan  menggunakan  alas  dan  wadah  pada saat penumpukan  dan  pengumpulan  dapat  menekan kehilangan  hasil  antara  o,94  -  2,36  %
      D .  PERONTOKAN .
Ketidak  tepatan  dalam melakukan  perontokan  bisa mengakibatkan  kehilangan  hasil  mencapai  5 % 
Lebih.Cara  perontokan  padi telah  mengalamiperkembangan dari cara  digebot menjadi  menggunakan pedhal thrasher dan power  thresher .
      E .PENGERINGAN.
         Pengeringan  merupakan  penurunan  kadar air gabah  sampai  mencapai  nilai  tertentu  sehingga  siap  untuk  diolah  / digiling  atau  aman  untuk  disimpan  dalam  waktu  yang  lama .
Kehilangan hasil akibat ketidak tepatan  dalam  melakukan  proses  pengeringan  dapat  mencapai  2,13
% . Saat sekarang cara pengeringan sudah berkembang dari cara penjemuran  menjadi  penering  buatan.
         F . PEMYIMPANAN .
         Penyimpanan merupakan  tindakan  untuk mempertahankan  gabah  /  beras  agar  tetap dalam  keadaaan  baik  dalam  jangka waktu  tertentu .
Akibat yang ditimbulkan kalau salah dalam melakukan penyimpanan  gabah  atau  beras  antara  lain :
Tumbuhnya  jamur  ,  serangan  serangga  , binatang  mengerat dan  kutu  beras yang dapat menurunkan

Mutu  beras / gabah .
Cara  penyimpanan  gabah /  beras  bisa dengan  sistim  curah  bisa juga  dengan sistim  kemasan atau
Wadah  seperti  karung  plastik  ,  karung  goni dll
       G .    PENGGILINGAN
                Penggilingan merupakan  proses untuk  mengubah  gabah  menjadi  beras , prosesnya  meliputi
                Pengupasan sekam , pemisahan  gabah ,penyosohan  ,  pengemasan  dan  penyimpanan.
     

1 komentar: