Welcome to BPP Kedungwaru

Kamis, 11 Juni 2015

FUNGSI KELOMPOK BAGI PETANI


Pendahuluan :
Latar belakang
Dalam Undang undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang sistim Penyuluhan Pertanain,Perikanan dan Kehutanan  ( SP3K ) mengamanatkan bahwa penyelengaraan penyuluhana menjadi wewenang dan tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.Wewenang dan tanggungjawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian yang meliputti aspek-aspek penataan Kelembagaan ( Kelompok Tani ), ketenagaan,penyelenggaraan, sarana dan prasarana,serta pembiayaan penyuluhan.

              Adanya Otonomi Daerah,dimana Bupati merupakan pejabat daerah berhak penuh dalam penataan seluruh aparat yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah . Dinas lingkup Departemen Pertanian yaitu Dinas Pertanian,Peternakan, Perkebunan dan Perikanan saat itu minta tenaga Penyuluh ,karena wewenang Bupati permintaan Dinas-Dinas akan tenaga Penyuluh direalisasi,sehingga tenaga Penyuluh pada waktu itu menyebar di seluruh Dinas lingkup Deptan. Karena perubahan struktur di Dinas2 berpengaruh besar terhadap kondisi Kelompok Tani di lapangan , yang sudah bertahun-tahun dibina oleh para Penyuluh terpaksa ditinggalkan pindah ke Dinas yang memintanya ,tentunya para Penyuluh memulai babak baru ,tugas baru sesuai Dinas yang ditempati ,maka muncul rumor istilah Kelompok tani tidur, Penyuluh Loyo dan masih banyak macam istilah terlontar yang kurang mengenakkan didengar. Alhamdulilah Pemerintah cepat merespons  kondisi ini sehingga tidak sampai berlarut-larut,maka Badan SDM mengadakan Revitalisasi Penyuluh dan Kelompok tani. Di Kabupaten Tulungagung terbentuk sebuah Badan Ketahanan Pangan & Penyuluhan,merupakan satmingkal para penyuluh dari semua sub sektor Pertanian bekumpul kembali dalam satu wadah dan satu komando untuk melaksanakan tugas Penyuluhan dan pembinaan pada Kelompok tani.Maka saat inilah merupakan awal kebangkitan para Penyuluh dan Kelompok tani eksis kembali.
                 Pengertian :
 1  .Sistim Penyuluhan Pertanian adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan,pengetahuan, ketrampilan ,sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan.
2. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian adalah upaya mendudukkan,memerankan,memfungsikan dan menata kembali penyuluh pertanian agar terwujud satu kesatuan pengertian,satu kesatuan korps dan satu kesatuan arah serta kebijakan.
3. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,teknologi,permodalan, dan sumberdaya lainnya,serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
4 .Pelaku utama kegiatan adalah masyarakat petani, pekebun,peternak beserta keluarga intinya.
5. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha dibidang pertanian yang meliputi usaha hulu,usaha tani ,agroindustri,pemasaran dan jasa penunjang.

6. Kelompok Tani ( Poktan ) adalah kumpulan petani /peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,kesamaan kondisi lingkungan ( sosial,ekonomi,sumberdaya ) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
7. Gabungan Kelompok tani ( Gapoktan ) adalah kumpulan beberapa Kelompok tani yang tergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi.
Manfaat Kelompok bagi petani :
a.       Sebagai tempat belajar bagi petani,yaitu pada saat para petani berkumpul dalam pertemuan kelompok disinilah para petani saling interaksi,komunikasi dan saling tukar  informasi dan pengalaman yang sangat berharga bagi petani yang belum tahu,sehingga pengalaman merupakan sebagai guru terbaik ,maka Kelompok sebagai wahana tempat belajar bersama bagi petani.


b.       Sebagai tempat musyawarah dan gotong royong,kita ketahui bahwa masyarakat tani dipedesaan masih menjunjung tinggi azas musyawarah mufakat dan jiwa gotong royong masih kental,terbukti dalam pertemuan Kelompok Tani,selain diisi oleh Penyuluh juga musyawarah membicarakan tentang RDKK,rencana tanam dan gotong royong pembersihan saluran air, dan gropyokan tikus terbukti adanya Kelompok tani selain sebagai sarana komunikasi antar Penyuluh dan Petani juga sekaligus sebagai wahana musyawarah dan gotong royong.


c.       Sebagai tempat bekerjasama, sesuai Rencana kerja yang telah disusun oleh Kelompok tani dalam melaksanakan kegiatannya melibatkan dinas terkait dan bekerja sama dengan fihak lain ( pelaku usaha ) seperti Kios Saprodi dan per Bank kan sebagai menyedia modal.

d.       Sebagai wadaha/sarana untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama anggota kelompok.
Sudah barang tentu tujuan akhir dari Kelompok tani adalah meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan pendapatan para anggota,sehingga cita-cita bersama Kelompok tani
Untuk menyejahterakan anggotanya dengan wadah Kelompok akan bisa terwujud.



Dalam menumbuhkan Kelompok tani dilapangan tidak semudah membalik telapak tangan, walaupun sudah jelas manfaat dan kegunaan dari kelompok,karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti adanya bentuan pada petani berupa alat-alat pertanian ( Hand Traktor,Sprayer,Pompa Air,Cangkul dll ) juga bantuan sarana prasarana pertanian ( Benih,Jalan Usaha tani dan perbaikan Saluran air ) dan masih banyak bantuan langsung kepada petani, apalagi era sekarang bantuan lewat Anggota Dewan langsung pada dapil dimana para petugas dilapangan jarang yang tahu,hal ini menyulitkan para petugas dilapangan  sehingga banyak istilah adanya Kelompok Merpati, dimana ada bantuan disitu tumbuh Kelompok baru yang sama sekali tidak punya komeitmen dan menyimpang dari  prosedur pembentukan Kelompok, Kelompok dibentuk hanya satu tujuan adalah mendapatkan bantuan, setelah bantuan dibagi habis maka tamatlah Riwayatnya Kelompok.
       Memang masih ada petani yang konsisten, dan tahu manfaat dan tujuan dari Kelompok sehingga mereka mau bergabung dalam Kelompok dengan bimbingan para Penyuluh dilapangan,dengan kesabaran, keuletan untuk memotivasi para petani bahwa bekerja secara berkelompok akan lebih baik dari pada bekerja sendiri,namun kelompok ini masih terus didampingi dan dibina karena semua kegiatan baik perencanaan dan pelaksanaan nya dilapangan selalu dikomando, maka Kelompok Ini seperti Pedati, mau bergerak kalau dipacu/dipecut.masih mendingan dari pada Kelompok Merpati.
         Berbahagialah para Penyuluh Lapang kalau diwilayah binaannya masyarakat tani sudah maju pola fikirnya tentang perkembangan teknologi pertanian,mereka dengan penuh kesadaran sudah tahu,akan manfaat dan tujuan Kelompok Tani,dan mereka tanpa dikomando dengan sentuhan sedikit saja dari para Penyuluh  mereka cepat tanggap bisa menerima dan mau mengadopsi teknologi baru  serta sudah punya inisiatif untuk memajukan kelompok nya. Sehingga mereka bergabung dalam Kelompok Tani benar-benar dilandasi keihlasan dan keyakinan bahwa berkelompok akan lebih baik dan cepat tercapainya tujuan bersama  dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota. Maka Kelompok ini bisa dikatakan sebagai Kelompok Sejati, dimana tumbuhnya Kelompok benar-benar atas kesadaran dan keyakinannya sendiri tanpa pamrih tidak tergantung pada  bantuan.
                            
                          Ini sebagai obat puyeng penulis mencoba Tembang “ Dandhang Gulo “
POKTAN NIKU WADHAHE  PRO TANI
AYO SENGKUT PODHO MAKARYO
GUYUB RUKUN ING KLOMPOK’E
AGRIBISNIS PUNIKU,SRONO MUNDHAK’E EKONOMI
ARISAN SIMPAN PINJAM,KEGIATANIPUN
TRADISI  GOTONGROYONG, AYO PODHO DILELURI
DIMEN POKTAN BISO JOYO.

PUAP  PUNIKO,PROGRAME NEGARI
AYO KADANG  DEN  LEKSANAKNO
OJO NGANTI  DI LERWAKNE
SAKABEHING USAHA,KANGGO NINGKATAKE  PRODUKSI
TANEM TWUH ROJO KOYO,PAKARYAN KANG BAKU
CANDAK KULAK LAN  MLIJO,MODAL SITIK BISO BATHI
PUAP IKU MUNG SARONO

(pit raharjo  101212)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar