Welcome to BPP Kedungwaru

Rabu, 13 Mei 2015

PENGENDALIAN HAMA TIKUS DALAM USAHATANI PADI

           Tikus merupakan salah satu hama utama yang selalu menimbulkan kerugian yang besar terutama pada tanaman padi.Biasanya serangan hama tikus yang berat terjadi pada pertanaman musim kemarau atau pada musim hujan tapi kondisi curah hujan dibawah normal. Cara-cara pengendalian yang sudah menjadi anjuran antara lain :
a.  Tanam serempak
b.  Fisik / mekanik ( gropyokan )
c.  Sanitasi lingkungan
d.  Pengendalian cara biologis
e.  Pengeposan dengan asap beracun
f.  Pengumpanan dengan racun tikus ( Rodentisida )
g.  Pemagaran dengan plastik

Cara-cara diatas akan efektif bila dilakukan secara terpadu.

KENDALA PENGENDALIAN
Sepanjang manusia perlu makan dan perlu mempertahankan hidup ,sepanjang itu pula tikus akan tetap mengikuti kodratnya yaitu makan dan berkembang biak. Kegagalan pengendalian tikus terletak pada tingkat kedisiplinan petani. Disamping itu ada kendala eksternal dan internal. Kendala Eksternal berupa kendala fisik lingkungan, misalnya :
-       Pengaturan air
-       Tanam serempak
-       Varietas dan umur padi
-       Konstruksi tanggul dan saluran air
-       Keadaan lahan

Kendala Internal :
-   Petani  menganggap hal yang enteng dan biasa.
-   Sikap masa bodoh , bila melihat lubang tikus / gejala serangan di luar lahannya
-   Sikapnya  acuh tak acuh padahal radius serangan tikus 500 -1000 m.
-   Tikus dianggap makhluk ghaib sehingga pengendaliannya juga dengan hal-hal yang  bersifat mistis.
-   Membunuh predator seperti ular , elang ,burung gagak ,burung hantu (hampir punah karena ditangkap oleh sebagian masyarakat)
LANGKAH TEKNIS :
Dalam usahatani  dikenal fase kegiatan yaitu mulai fase persiapan , pengolahan tanah, tanam, pengendalian hama penyakit ,panen dan lepas panen. Fase-fase tersebut sangat berkaitan erat dengan siklus hidup tikus, maka kita akan mudah menentukan pilihan cara pengendalian pada setiap fase pertumbuhan  dan siklus kehidupan tikus.
Pada saat lepas panen tikus ada dalam generasi ke3 dengan rata-rata per lubang 25 – 30 ekor tikus.Pada saat ini pengendalian yang tepat adalah dengan pengemposan dan gropyokan . Kalau tidak dilakukan pengendalian , tikus dalam lubang akan tumbuh dewasa dan berkeliaran mencari perlindungan ditempat lain.
Pada saat menjelang pengolahan tanah dilakukan pengeringan lahan sehingga tikus yang ada digalengan merasa kehausan dan stok pangan berkurang. Pengendalian yang tepat dengan pengumpanan dan pengemposan.Sasaran serangan adalah pesemaian ( tikus masuk ke petakan sawah ).Pesemaian dipagar plastik yang dilengkapi  perangkap tikus  ( bu bu )dengan ukuran panjang 65 cm ,lebar 24 cm dan tinggi 24 cm .Setiap malam tikus akan tertangkap sehingga tidak sempat merusak pesemaian. Bilamana sebelum tanam tidak dilakukan pengendalian maka pada fase berikutnya akan terus terjadi serangan.
Pada fase vegetatif sangat sulit dilakukan pengendalian yang efektif karena kondisi tanaman sudah rimbun , fase ini merupakan fase awal tikus membuat lubang di galengan.
Pengendalian yang dianjurkan pada fase in, antara lain :
-       Pengumpanan dengan klerat juga yuyu ( tikus lebih tertarik dengan yuyu )
-       Umpan ditempatkan dijalan tikus lewat
-       Pasang pagar plastik dengan bubu perangkap
Pada fase generatif dan menjelang panen umumnya  tikus pada fase beranak di dalam lubang, sangat dianjurkan dengan pengemposan. Pengendalian yang paling tepat adalah apabila padi sudah berisi yaitu dengan pengeringan total.Dalam keadaan kering , tikus akan mengurangi makan ( tikus tidak makan kalau tidak disertai minum ).
Kesimpulannya : bila diawal musim sudah dilakukan pengendalian secara tepat  maka pada fase-fase berikutnya populasi tikus semakin berkurang sehingga tidak akan terjadi serangan yang berat.

4 komentar:

  1. Semoga BPP Kedungwaru sukses mencetak petani-petani yang trampil dab tangguh dalam hal ekonomi...

    BalasHapus
  2. untuk mengganti 6 kg tetes (molases) dengan gula merah atau gula putih perbandingannya berapa ya, soalnya di daerah kami ngga ada molases, tlg infonya dong, penting

    BalasHapus
  3. untuk mengganti 6 kg tetes (molases) dengan gula merah atau gula putih perbandingannya berapa ya, soalnya di Daerah kami ngga ada molases, tlg infonya dong, penting banget

    BalasHapus