Welcome to BPP Kedungwaru

Kamis, 07 April 2016

Pembuatan Bokashi


PEMBUATAN BOKHASI
OLEH : Ety Setyaningsih, SP

Limbah peternakan sapi terdiri dari : feces (kotoran padat), urine ( air kencing sapi) dan sisa pakan yang tidak habis dimakan oleh sapi. Jika tidak diolah dengan baik, limbah peternakan sapi akan mencemari lingkungan.Saat ini ada 3 produk umum hasil olahan limbah peternakan sapi yaitu : pupuk kandang, biogas, dan bioarang. Cara mengolah limbah peternakan sapi yang paling mudah dan sederhana adalah membuat Pupuk Kandang.Pupuk Kandang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk sintetis. Selain kandungan Nitrogen (N), fospor (P), dan Kalium (K) yang cukup tinggi, pupuk kandang mengandung unsur hara yang cukup lengkap.
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Pupuk kandang sapi termasuk pupuk dingin karena perubahan dari bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi tersedia dalam tanah, berlangsung secara perlahan-lahan.
Komposisi dan kandungan pupuk kandang sapi :
No
Kandungan
Kadar (%)
1.
Kadara air
24,21
2.
Nitrogen
1,11
3.
Karbon Organik
18,76
4.
Fospor
1,62
5.
Kalium
7,26
6.
C/N Ratio
16,90
Selain menyuburkan tanah, serta memberikan unsur hara, pupuk kandang juga memiliki manfaat yang lain yaitu :
Membantu penyerapan air hujan
Meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air
Mengurangi erosi
Membuat tanah lebih subur, gembur dan mudah diolah
Namun, dalam pengunaan pupuk kandang, diperlukan kehati-hatian. Jika pupuk kandang masih “mentah”, dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, bahkan mati. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu.
Untuk mengetahui apakah pupuk kandang sudah siap pakai, perhatikan tanda-tanda sebagai berikut :
Tidak berbau.
Warnanya lebih gelap.
Mudah hancur.
Terasa dingin jika dipegang.
Dari beberapa pengalaman petani, pemakaian pupuk kandang sapi memang bagus untuk tanaman sayuran tapi tidak bagus untuk tanaman cabai. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan nitrogen yang jauh lebih banyak daripada unsur kalium.Sedangkan fungsi kalium adalah membentuk pati. Akibatnya, tanaman cabai pohon terlihat subur tapi daging buahnya tipis).
Hal ini terjadi juga pada tanaman kentang, jika daunnya subur maka umbi kentangnya kecil. Atau bila tanaman padinya terlalu subur maka bisa mengakibatkan gabug (bulir padi tidak terisi pati).
Kondisi ini juga diperparah oleh kebiasaan petani menambahkan urea lebih banyak dari pada KCl atau KNO3. Biasanya perbandingan unsur N dan unsur K pada pupuk kandang sapi atau ayam adalah 3 : 1. Akan lebih baik jika penambahan urea diganti dengan pupuk unsur P (dari daftar kandungan Primaphospat lebih komplet unsur makro/mikro dari pupuk lainnya)
        •  






Syndicate content
Pembuatan Bokashi


Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Pembuatan Bokashi Bahan pembuatan bokashi (jerami, rumput, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) dapat berupa bahan yang sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi, yaitu :
1.BokashiJerami
Bahan yang digunakan:
a. Jerami sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-
potong
b. sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
c. Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg.
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
e. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
a. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
b. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
c. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
d. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
e. Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh
jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
f. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.
Penggunaan : Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.
2. Bokashi Pupuk Kandang
Bahan yang digunakan :
a. Pupuk kandang sebanyak 15 kg.
b. Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg.
c. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :Cara pembuatan bokashi pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang. Penggunaan: Penggunaan bokashi pupuk kandang sama dengan penggunaan bokashi jerami. Selain itu bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.
3.Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang
Bahan yang digunakan :
a. Pupuk kandang sebanyak 10 kg, dedak sebanyak 0,5 kg, arang sekam/arang serbuk
gergajisebanyak 5 kg.
b. Molases\gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
c. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
Cara pembuatan bokashi pupuk kandang ditambah arang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan kotoran hewan (pupuk kandang) dan arang sekam\arang serbuk gergaji.
4. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah
Bahan yang digunakan :
a. Pupuk kandang sebanyak 5 kg dan tanah sebanyak 10 kg.
b. Arang sekam\arang serbuk gergaji sebanyak 5 kg dan dedak halus sebanyak 5 kg.
c. Molases/gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan : Cara pembuatan bokashi pupuk kandang tanah mirip dengan pembuatan bokashi pupuk kandang-arang, hanya perlu ditambahkan tanah. Penggunaan: Bokashi pupuk kandang-tanah baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah pada perbandingan 1:1.

Sumber : Supriati, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar