Welcome to BPP Kedungwaru

Kamis, 21 Maret 2013

Pemanfaatan Hama Keong Mas Menjadi Bahan Baku Pupuk Organik Cair



Oleh : Novi Andy Senowati


Keong mas (Pamocea canaliculata Lamarck) merupakan siput air tawar dikenal sebagai hama tanaman padi berumur 10 hari setelah pindah tanam. Kerugian yang dicapai dari hama keong mas berkisar 16 - 40%  penurunan produksi gabah. Dalam hitungan petani jika dalam satu hektar sawah menghasilkan 120 sak, begitu terserang hama keong mas mengakibatkan penurunan gabah sebesar 40% maka gabah yang dihasilkan sebanyak 72 sak. Pada saat serangan yang hebat keong mas mampu merusak rumpun padi sehingga petani harus menyulam atau
menanam ulang, lebih baik untuk tidak menanam padi sistem tabela (tanam benih langsung) apabila serangan keong mas yang cukup tinggi disarankan untuk menanam padi diatas umur 21 hari.
Keong mas sanggup hidup berumur 2 – 6 tahun, memiliki telur berwarna merah muda seperti buah murbai yang diletakkan secara berkelompok.  Tiap kelompok telur keong mas berjumlah 235 – 860  butir dan menetes setelah berumur 8 – 14 hari. Itulah sebabnya keong mas sulit dikendalikan karena perkembanggannya cukup pesat.
Untuk mengendalikan keong mas dapat dilakukan beberapa cara diantaranya : 
1.    Menggunakan musuh alami
Bebek dilepas pada areal persawahan sebelum pindah tanam dan setelah panen untuk memakan anakan dan keong mas yang masih muda.
2.    Menggunakan perangkap
Perangkap yang digunakan adalah bambu bekas atau karung goni yang ditempatkan pada kubangan sawah yang tergenang air dikasih makanan kesukaan keong mas seperti kelapa, pepaya, pinang, beras dan limbah sayuran. Perangkap keong mas tersebut dipasang pada sore hari , kemudian pada esok harinya keong mas berkumpul pada perangkap dan diangkat kedaratan.
3.    Mengeringkan air sawah
Apabila serangan keong,mas cukup tinggai buatlah cekungan atau kubangan disekitar sawah untuk memudahkan pemungutan keong mas.
4.     Perangkap telur keong mas
Tancapkan batang kayu atau bambu disepanjang pematang sawah untuk memudahkan pemungutan telur dan keong mas yang menempel pada tongkat.
5.    Pemberian tanaman yang mengandung pestisida nabati
Gunakan tanaman yang menggunakan pestisida nabati  yang diletakkan pada air perawahan seperti : daun tembakau, akar tuba, pinang, gadung basah, daun sembung, daun mimba, dan daun mindi.
6.    Penaburan abu
Taburkan serbuk abu kasar dan saresah kayu diareal tempat bermukim keong mas, apabila terserap masuk kedalam cangkang akan menyebabkan kematian 

Selain dikenal sebagai hama padi, bila dicermati dibalik musibah pasti ada hikmahnya. Petani bisa memanfaatkan keong mas untuk membuat pupuk organik. Daging keongmas dan cangkangnya memiliki kandungan vitamin, protein, lemak, karbohidrat,  zat kapur dan unsur hara lainnya yang dapat diserap oleh tanaman sehingga cocok digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik cair yang disebut dengan POC keong mas. Untuk ketersediaan bahan baku tidak dikhawatirkan keong mas karena memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat cepat.

CAPA PEMBUATAN POC KEONGMAS
Bahan - bahan yang digunakan :
  • 1 kg keongmas yang masih hidup
  • 4 liter air cucian beras
  • 2 liter air kelapa (limbah air kelapa dari pasar)
  • 400 gr gula merah / gula putih
  • air bersih 4 liter
  • 160 mm Aktifator, mikroba atau bahan lain
Alat yang digunakan :
  • 1 Buah ember plastik ukuran 20 liter 
  • 1 Buah botol bekas air minum mineral 1 liter
  • 0,5 meter selang plastik kecil
  • Satu pasang alat penumbuk
  • 1 Buah saringan atau kain bersih
Cara Pembuatan :

  • Ambil air cucian beras campur dengan aktifator atau sejenis bahan untuk mempercepat proses permentasi  160 ml dan endapkan semalam.
  • Tumbuk keong mas yang masih hidup daging beserta cangkangnya hingga lembut.
  • Encerkan gula merah, campur dengan air bersih, dan air kelapa dalam satu tempat.
  • Campurkan semua bahan tersebut menjadi satu, aduk hingga merata.
  • Tutup rapat ember dengan plastik dan diikat. Bagian atas dikasih lubang sesuai ukuran selang kemudian dimasukan selang kecil kedalam ember hubungkan dengan botol bekas air mineral yang diisi air bersih setengahnya. Maksud dari perlakuan ini untuk mengetahui proses fermentasi sedang berlangsung usahakan celah udara yang keluar melalui selang.  Apabila suhu dalam tempat yang ditutup rapat terlalu tinggi, udara akan keluar melalui selang dan mengeluarkan gelembung udara.
  •  Tunggu proses fermentasi kurang lebih selama 10 – 15 hari.
  • Perlakuan akan berhasil apabila hasil fermentasi akan mengeluarkan bau harum segar yang khas. Hasil fermentasi dikatakan gagal apabila berbau seperti bangkai.
  • Hasil fermentasi disaring dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.

Cara penggunaan :
Penggunaan POC keong mas dapat disemprotkan pada permukaan tanah atau seluruh bagian tanaman. Untuk pemupukan pada tanaman padi dosis yang dianjurkan 250 ml/ 15 liter air disemprotkan pada umur padi 10 hari setelah tanam dan diulangi kembali pada interpal jarak 15 hari sekali. Pemupukan pada tanaman syuran dosis yang dianjurakan 200ml / 15 liter air disemprotkan pada daun dan tanah 7 hari setelah pindah tanam dan diulangi setiap 7 hari sekali. Sedangkan untuk tanaman perkebunan seperti sawit dosis yang dianjurkan adalah 250 ml / 15 liter air disemprotkan pada permukaan tanah dan akar setiap 2 minggu sekal. Selain penggunaan tersebut baik juga digunakanuntuk jenis tanaman sperti palawija, hortikultura maupun tanaman keras.

Manfaat yang diperoleh dari POC keong mas sesuai hasil pengamatan dilapangan diantaranya sebagai berikut :
  • Dapat mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah
  • Pada areal sawah yang dipupuk POC keong mas tampak lebih subur, tanah lebih gembur, terdapat perkembangan cacing dan mikroorganisme yang lebih banyak
  • Meningkatkan produksi tanaman
  • kandungan unsur hara yang terdapat dalam POC keong mas cepat di serap oleh tanaman
  • Meningkatkan kualitas pertumbuhan pada tanaman
  • Ramah lingkungan tidak berbahaya pada hewan ternak
Apabila petani mau melaksanakan dan memanfaatkan keong mas sebagai bahan pupuk organik, maka akan mengurangi biaya produksi, keseimbangan akan tetap terjaga, lama kelamaan hama keong mas dapat dikendalikan dan bukan menjadi musuh utama dan menjadi bermanfaat bagi petani.

Sumber:
Majalah Sinar tani

1 komentar: