Welcome to BPP Kedungwaru

Kamis, 21 Januari 2016

Hama Sundep Dan Beluk pada tanaman Padi



HAMA SUNDEP DAN BELUK PADA TANAMAN PADI
Oleh : Mulyo Apriyanto, SP
   BPP – KEDUNGWARU

            Hama penggerek batang padi yang sering di kenal sebagai sundep dan beluk merupakan hama Penting pada tanaman padi di Indonesia. Hama tersebut timbul secara kronis di pusat pertanian padi baik padi sawah/ gogo. Di Indonesia terdapat 5 jenis penggerek batang padi yaitu : 1. Penggerek padi putih 2. Penggerek padi kuning 3. Penggerek padi bergaris 4. Penggerek padi kepala hitam 5. Penggerek padi merah jambu. Hama tersebut dinamakan sundep jika menyerang tanaman vegetatif, dinamakan beluk jika menyerang pangkal malai.


           Dari sejak tanaman di pesemaian hingga tanaman tua dapat berkembang 3 generasi hama penggerek. Pada kondisi tertentu ulat penggerek tidak langsung menjadi kepompong tetapi mengalami stadia istirahat (diapouse) didalam batang tanaman padi. Biasanya bertepatan dengan awal musim kemarau, Apabila padi dipanen biasanya ulat tetap berada di pangkal batang, ulat dapat tahan tidak makan dan tidak bergerak selama kurang lebih 3 bulan.

Ciri-ciri Penggerek batang padi putih(Schirpopaga innotata wlk) :
Telur bulat panjang 0,65 mm diletakkan secara kelompok, 1 kelompok telur 150-200 butir ditutup dengan bulu ngengat betina seperti beludru berwarna kekuningan. Telur diletakakn dibawah permukaan daun di dekat ujung daun dan menetas selama 4-9 hari.

            Penggerek batang padi bergaris
Kupu-kupunya berwarna kecoklatan, ujungnya berwarna gelap dan panjangnya kira-kira 11 mm. Telurnya diletakkan secara berkelompok pada permukaan bawah daun dekat tulang daun pertama. Telur tersusun seperti sisik ikan berwarna keputih-putihan dan tidak ditutupi oleh lapisan beludru seperti pada penggerek batang putih. Telur menetas setelah umur  5 hr.

Pengendalian :
         Pengendalian hama penggerek batang padi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1.      Penanaman varitas tahan (cipunegara, cisokan)
2.      Penerapan kultur tehnis (tanam serentak) jerami dipotong pendek atau dibakar, pemberian N yang tidak berlebihan, pergiliran tanaman, membenamkan tunggak
3.      Pengendalian secara kimiawi: pemberian furadan 17 kg/ha pada daerah kronis endemis pada umur 30-40 hari, pengamatan seminggu sekali,
4.      Pengendalian secara biologi dengan parasit telur.



Pustaka: Tehnologi pengendalian hama sundep dan beluk. Balai Penelitian Tanaman
               Pangan
               Hama sundep dan beluk pada pertanaman padi. Balai Informasi Pertanian
               Jatim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar