Welcome to BPP Kedungwaru

Rabu, 09 Mei 2018

MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENANGGULANGANNYA PADA TANAMAN JAGUNG



MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENANGGULANGANNYA
PADA TANAMAN JAGUNG
Oleh : Susanti Dewi Anggarani, SP


A.      Hama Tanaman Jagung
1.      Penggerek Batang
Serangan hama jenis serangga Sesamia inferens W pada tanaman jagung menimbulkan gejala munculnya lubang pada batang. Selain itu penggerak batang juga menyerang rambut dan pucuk tongkol buah.
Pencegahan hama penggerek batang dilakukan dengan menanam jagung secara serempak, melakukan rotasi atau pergiliran tanaman dan memusnahkan tanaman yang terserang.
2.      Lalat (Atherigona exigua S)
Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di bawah permukaan daun. Setelah beberapa hari telur menetas menjadi larvalalu memakan daun, pangkal daun, pangkal batang. Serangan larva lalat menyebabkan munculnya lubang-lubang diseluruh tanaman.
Pencegahan hama lalat antara lain dengan melakukan penanaman secara serempak. Memakai benih varietas yang tahan hama ini. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti buldok 25 EC, Supracide 40 EC dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan.

3.      Ulat tongkol (Heliotis armigera)
Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih di daun dan di rambut tongkol. Setelah menetas, telur akan berubah menjadi larva berwarna kuning dengan kepala berwarna hitam. Larva inilah yang akan meyerang tongkol buah, dan menyebabkan kebusukan.
Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan satu persatu. Jika serangannya hebat, pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti matador, Thiodan, atau Curancron dengan dosis sesuai aturan kemasan.
4.      Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Hama ini sangat menjengkelkan karena hanya menyerang pada malam hari dan akan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ulat tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda.
Pencegahan hama dilakukan dengan menyemprotkan lahan tanam menggunakan pestisida sebelum masa tanam. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti Furadan 3G, Petrofur, atau insektisida yang bersifat sistemik yang meresap ke seluruh bagian tanaman dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
5.      Ulat grayak (Spodoptera litura)
Hama ini menyerang daun. Dalam skala besar, ulat grayak akan menghabiskan seluruh daun dan hanya menyisakan tulangnya.
Pencegahan ulat grayak dilakukan dengan merotasi tanaman dan menjaga kebersihan lahan untuk menekan perkembangannya. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Arrivo 30 EC, Atabron 50 EC, atau Dursban 20 EC dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan.

B.      Penyakit Jagung
1.      Busuk Kelobot
Penyakit busuk kelobot disebabkan oleh jamur Fusarium mofiliformae. Gejala penyakit ini adalah muncul bintik-bintik bulat berwarna hitam kebiruan di kelobot. Buah yang terserang akan membusuk dan akhirnya mati.
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan cara merendam benih dengan fungisida Benomyl sebelum ditanam. Selain itu, jangan menanam jagung di dekat lahan pisang atau padi karena karena kedua tanaman tersebut merupakan inang jamur Fusarium mofiliformae. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan fungisida Benlate dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
2.      Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Helmintosporium turticum. Penyakit ini menyerang daun, pelepah, dan tongkol buah. Gejalanya muncul bercak-bercak berwarna coklat dan kuning di daun, pelepah, dan tongkol buah. Penyakit busuk daun menyebabkan proses fotosintesis terhambat sehingga akan mengganggu produktivitas.
Pencegahan penyakit bercak daun dilakukan dengan cara menanam varietas yang tahan terhadap serangan penyakit ini. Pengendaliannya dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar tidak menular pada tanaman lain. Selain itu, semprotkan fungisida Banlate dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
3.      Busuk Tongkol
Penyakit busuk tongkol disebabkan oleh jamur Rhizoctonia zeae V. Pada awalnya jamur menyerang daun, kemudian merembet ke buah. Gejala awalnya muncul bercak-bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah. Akibat penyakit ini, tongkol buah akan membusuk dan bisa menyebabkan gagal panen.

Sumber: Tabloid Sinar Tani Edisi 8-14 April 2015 No.3602 Tahun XLV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar