Carica papaya, L merupakan tanaman serbaguna yang buahnya
dimanfaatkan sebagai buah meja bermutu dan bergizi tinggi yang banyak
dikonsumsi masyarakat. Dalam 100 g pepaya matang mengandung vitamin A (1.094 –
18.250 SI), vitamin C (62 – 72 mg), kadar serat 1,8 g dan mineral natrium dan
kalium.
Selain kandungan gizinya, pepaya memiliki multi manfaat, diantaranya :
• Akar digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan
kandung kemih.
• Daun digunakan sebagai obat malaria, kejang perut dan
sakit panas. Daun yang muda untuk menambah nafsu makan dan menyembuhkan
penyakit beri-beri.
• Batang, buah muda dan daun mengandung getah putih berisi
enzim papain yang berguna melunakkan daging dan sebagai bahan baku industri.
• Buah pepaya dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, dan
dapat diolah menjadi sari pepaya, dodol, atau bahan baku pembuatan/campuran
saus tomat.
• Buah pepaya mudah mengalami kerusakan dan penurunan
kualitas. Faktor penyebabnya, antara lain cara panen yang kurang tepat,
penanganan buah dari kebun ke tempat pengemasan dan adanya infeksi buah oleh
jamur.
• Beberapa cara penanganan pascapanen pepaya agar dapat
dipertahankan mutu dan diperpanjang daya simpannya antara lain melalui teknik
pemanenan, pelilinan, dan pengemasan.
SORTASI
• Setelah buah dipetik, proses selanjutnya melakukan
sortasi yang bertujuan untuk memisahkan pepaya yang mutunya baik dengan yang
kurang baik.
• Sortasi dapat dilakukan langsung di lapangan maupun di
rumah pengemasan, secara manual maupun mekanis.
PENGKELASAN/GRADING
• Pemilahan bertujuan untuk memisahkan pepaya berdasarkan
mutu, berat dan ukuran.
• Pemilahan dilakukan secara visual dan manual, baik di
rumah pengemasan atau di kebun berdasarkan warna, bentuk, ukuran dan berat.
• selama pemilahan diusahakan terhindar dari kontak sinar
matahari langsung karena menyebabkan penurunan bobot buah, pelayuan dan
peningkatan aktivitas pematangan/respirasi.
PEMBERSIHAN
• Pembersihan pepaya dapat dilakukan dengan cara dicuci.
• Pencucian dilakukan dengan cara merendam dalam air bersih
dalam waktu yang singkat atau menyemprotkan air ke seluruh permukaan buah.
Dapat juga ditambahkan klorin.
• Kemudian dikering anginkan atau menggunakan kipas angin.
PENGEMASAN
• Pengemasan buah pepaya umumnya menggunakan kertas/kantong
semen, kertas koran polos, net foam maupun plastik pembungkus (wrap) untuk
menghindari luka pada buah dan dimasukkan dalam keranjang yang juga dilapisi
kantong semen dan sejenisnya.
• Buah dipak ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai
menghadap ke bawah
Buah pepaya dapat
diperpanjang daya/ketahanan simpannya dengan beberapa perlakuan, yaitu
a. Penundaan
Kematangan
•
Pelilinan bertujuan
menghambat respirasi sehingga proses pematangan dapat ditunda.
• Pelapisan dengan lilin
lebah (carnauba) atau yang direkomendasikan, caranya dicelup atau disemprot
menggunakan emulsi lilin selama 10-30 detik. Setelah itu ditiriskan dengan
dikeringanginkan atau menggunakan kipas angin.
b. Pengendalian Suhu
• Suhu rendah bertujuan
memperlambat laju respirasi. Dengan menyimpan buah pepaya pada suhu 12oC, masa
simpan dapat mencapai 3 minggu.
•
Penyimpanan di bawah suhu
12oC akan menyebabkan chilling injury.
c. Pengendalian Jumlah Etilen
•
Umumnya digunakan gas perangkap
etilen seperti KMnO4.
•
Cara ini dapat
mempertahankan daya simpan pepaya 9-12 hari.
•
Cara lain adalah tidak
mencampur buah yang sudah matang karena mengeluarkan gas etilen.
d.
Kemasan Pengatur Udara
•
Tujuannya mengatur
konsentrasi O2 dan CO2 dalam kemasan.
•
Pepaya dimasukkan ke
plastik berpori (Low Density Poly Ethylene - LDPE).
PENANGANAN HAMA PENYAKIT
PASCAPANEN
• Hama lalat buah jenis Bactrocera dorsalis. Pengendalian :
menggunakan mankozeb atau dengan cara Vapour Heat Treatment/VHT (dicelupkan
dalam air bersuhu 45oC selama ± 30 detik) .
• Penyakit umumnya disebabkan oleh : Colletotrichum
gloesporioides (Penz) Sacc, Phomopsis sp., Alternaria alternate, Fusarium sp.
dan Botryodiplodia theobromae.
• Jamur Colletotrichum gloesporioides menyebabkan 2 gejala
yaitu antraknosa dan bercak coklat (brown spot). Ciri-cirinya: noda yang
diangkat pada permukaan buah, berwarna coklat kemerahan dengan diameter 0,5-0,2
cm. Gejala antraknosa berupa noda di permukaan dan setelah infeksi berlanjut
akan terbentuk cacat dengan massa spora berwarna merah jambu pada bagian tengah
noda. Pengendalian : dengan penyemprotan mankozeb pada pepaya ketika bunga
mekar pertama kali, dilanjutkan dengan pencelupan buah setelah dipanen dalam
air yang mengandung benomyl, thiabendazol.
DAFTAR PUSTAKA :
• Anonim. 2011.
Pepaya. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Ilmu Pengetahuan Teknologi, Sentra Informasi Iptek. Jakarta.
• Hardiansyah, R. 2011. Standar
Kemasan Pepaya di Pasar Modern (Makalah pada Pertemuan Pascapanen Pepaya di
Cisarua). PT. Mulia Raya Agrijaya. Jakarta.
• Kelik. 2011. Penanganan
Panen dan Pascapanen Pepaya Boyolali (MJ.9) (Makalah pada Pertemuan Pascapanen Pepaya
di Cisarua). Poktan Ngudi Laras Kecamatan Mojosongo. Boyolali.
•
Suhartanto, M.R. 2011. Penanganan
Buah yang Baik (Makalah pada Pertemuan Pascapanen Pepaya di Cisarua). PKBT-IPB.
Bogor.
• Widayanti, S.M. 2011. Teknologi
Penanganan Pascapanen Buah Pepaya (Makalah pada Pertemuan Pascapanen Pepaya di
Cisarua). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
Mohon infonya kalau mau beli net foam dimana ya, no hp saya 085235721313. Trimakasih sebelumnya.
BalasHapus