Kekurangan salah satu atau beberapa
unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya
yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang
mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan
merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani. Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan
terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman
yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada
yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang
melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah
terutama pada daun-daunnya. Bila tidak
ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara
terlihat sebagai berikut:
A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Kekurangan unsur hara ini dapat
terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya
berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun
selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa
pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam
hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang.
Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal
ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil
Kekurangan unsur P dapat menimbulkan
warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering
pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi
daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning. Sistem perakaran
terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan
biji merosot, buahnya
kerdil-kerdil nampak jelek dan lekas matang.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Kekurangan
Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang
ditampakkan ketika tanaman masih muda.
Pada daun tampak berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman
kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua,
tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning,warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang
daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah cokelat ) sering pula
bagian yang berbercak ini jatuh sehingga
tampak bergerigi dan kemudian mati.
Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya
jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan.
4. Kekurangan Unsur Kalsium ( Ca )
Unsur
Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, selain akar kurang
sekali, fungsinyapun demikian terhambat.
Gejala-gejala yang tampak pada daun muda yaitu berkeriput, juga mengalami perubahan warna pada ujung dan tepi-tepinya
klorosis ( berubah menjadi kuning) kemudian warna ini menjalar diantara ujung
tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati dan kuncup-kuncup
yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman
sangat lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat
lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak
seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau
dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian
yang lain terhambat ( tidak lancar).
5. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh
karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala –
gejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak
pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri
tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur
berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar
oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak
yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg
menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak
menghasilkan biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan
Mg(OH)2.6. Kekurangan Unsur Belerang ( S )
Belerang atau Sulfur
(S) adalah hara utama penting yang diperlukan untuk produksi khlorofil. S
diperlukan untuk memproduksi asam amino (cystein, methionin, dan cystin) dalam
tanaman yang berkaitan dengan nutrisi manusia. S sangat mobil dalam tanaman
(walaupun lebih kurang mobil dibandingkan dengan N), namun hanya sebagian mobil
dalam tanah. Gejala kahat unsur S
ditunjukkan dengan warna tanaman hijau pucat; daun muda menguning pucat
(kontras dengan daun tua yang menguning cepat dan mati pada tanaman kahat N).
Analisis tanah dan/tanaman diperlukan untuk konfirmasi gejala kahat S. Kahat S
sesungguhnya jarang dijumpai. S mungkin diperlukan pada tanah berpasir yang
mudah tercuci; tanah dengan kandungan bahan organik rendah; dan tanah dengan
pelapukan tinggi kaya akan besi oksida. Aplikasi unsur belerang dilakukan
dengan pemberian sebanyak 10 kg S/ha pada kahat S yang parah. Tanaman
memerlukan sekitar 2 kg S/ha (jerami+gabah) untuk setiap ton hasil gabah. Bila
dibutuhkan, berikan semua jenis pupuk S sesaat sebelum pelumpuran bersama
dengan pupuk P dan K. Pengaruh pemberian S bertahan sampai 2 musim tanam.
Sumber S yang biasa digunakan adalah amonium sulfat (24% S), single super
fosfat (12% S), dan gypsum (17% S).
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro
1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
Kekurangan Fe menyebabkan
terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi
tidak sempurna. Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun
dan penurunan jumlah ribosom secara drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein
dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan
aktivitas semua enzim. (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Di nyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat
besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada
tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini
merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat ber-
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat ber-
warna hijau
pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna
hijau serta
jaring-jaringannya tidak mati.
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang
tadinya berwarna hijau berubah
menjadi
putih.
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada
musim kemarau, daun-daun muda banyak
yang menjadi
kering dan berjatuhan .
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun
berguguran dan akhirnya mati mulai dari
pucuk
2. Kekurangan Unsur Mangan ( Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn
pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman. Pada
daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat terjadi
klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih.
Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke
bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis
mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang
terus mengeriput dan ada yang jatuh sehingga tampak menggerigi
3. Kekurangan Unsur Tembaga (Cu )
Kekurangan unsur hara
Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam ,
tanda-tandanya dapat dilihat pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih
muda tampak layu dan kemudian mati , sedangkan ranting-rantingya berubah warna
pula menjadi cokelat dan mati pula.
Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah
kadang-kadang klorosis sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati. Pada
tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau
gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan
berwarna coklat. Pada bagian buah, pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian
dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum)
4. Kekurangan Unsur Zinc ( Zn )
Kekurangan Zn tidak sering
dijumpai, namun dapat terjadi pada tanah kalkareous dan netral; pertanaman
intensif; tanah sawah yang selalu kebanjiran atau berdrainase buruk; tanah
salin dan sodik; tanah gambut, tanah dengan P dan silikat (Si) tersedia tinggi;
tanah berpasir; tanah dengan pelapukan tinggi, asam, dan bertekstur kasar;
tanah yang terbentuk dari serpentin dan laterik; dan tercuci, tanah sulfat
masam tua dengan konsentarsi K, Mg, dan Ca rendah.Bila kahat Zn nampak di
lapang, berikan 10-25 kg ZnSO4.H2O atau 20-40 kg ZnSO4.7H2O
per ha pada permukaan tanah, atau celupkan akar bibit padi dalam 2-4% larutan
ZnO sebelum transplanting (20-40 g ZnO/lt air). Tanaman dapat pulih dari kahat
Zn bila sawah didrainasi– kondisi kering meningkatkan ketersediaan Zn. Tanaman
hanya memerlukan sekitar 0,05 kg Zn/ha (jerami+gabah) per ton hasil gabah,
namun lebih banyak pupuk Zn harus diberikan karena begitu diberikan Zn tidak
selalu tersedia bagi tanaman. Berikan pupuk Zn pada permukaan tanah setelah
pelumpuran terakhir dan perataan lahan atau berikan Zn pada bedeng persemaian
7-8 hari sebelum bibit dicabut. Pengaruh pemberian Zn berlaku sampai 2-5 musim
tanam pada semua jenis tanah kecuali tanah alkalin. Pada tanah alkalin, Zn
perlu diberikan pada setiap musim tanam. Sumber Zn yang biasa digunakan adalah
zinc sulfate terlarut (23-36% Zn), zinc klorida terlarut (48-50% Zn), dan zinc
oksida tidak larut (60-80% Zn).
5. Kekurangan Unsur Boron ( B )
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada
tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. Daun
yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar.
kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan
penyakit fisiologis, khususnya pada tanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka
biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas
pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah
dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah
kekurangan unsur ini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena
serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa
mengakibatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak
terbuahi).
Secara umum daun-daun mengalami
perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan
terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula
terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo, Pertumbuhan tanaman tidak
normal, terutama pada tanaman sayuran daun keriput dan mengering.
7. Kekurangan Unsur Klorida ( Cl )
Kekurangan unsur hara Klorida (Cl) Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Biasanya pada akar pertumbuhannya tertekan .
Sumber dari :
hara-pada.html dan http://cms.1m-bio.com/gejala-kekurangan-unsur-hara-pada-tanaman
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Kami bekerja sama dengan banyak dealer Honda Tulungagung
Artikel yg sangat membantu buat saya yg pemula dalam bertani semangka 🙏
BalasHapus