Kelompok Tani Sebagai Media Belajar

Pendahuluan

           Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terkait secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama dengan diketuai seorang kontak tani.

                Kelompok Tani mempunyai fungsi sebagai berikut :

1.       Wadah belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggota.

2.       Wadah/kesatuan produksi untuk meningkatkan efesiensi dalam usaha para anggota, dan menghimpun modal untuk kepentingan bersama.

3.       Wadah kegiatan sosial para anggota.

                Dengan demikian, anggota-anggota berhubungan satu sama lain secara akrab dan intensif. dan mempunyai persamaan kepentingan–kepentingan dan tujuan. Serta melakukan usaha bersama. Misalnya kelompok taniternak itik,adalah yang mempunyai kegiatan-kegiatan usaha peternakan itik.

a.       Ciri-ciri Kelompok Tani.

Kelompok tani yang efektif dan baik harus memiliki  lima buah cirri berikut ini:

1.       Merupakan kelompok kecil yang efektif untuk bekerja sama dalam kegiatan.

2.       Anggotanya adalah petani yang berada di lingkungan pengaruh seorang kelompok tani.

3.       Mempunyai minat, kepentingan yang sama.

4.       Para anggota biasanya memiliki kesamaan

5.       Bersifat informal.

a.       Fungsi Kelompok Tani

           Terbentuknya sebuah kelompok tani di suatu wilayah tentu di harapkan akan merupakan wadah kebersamaan para petani dalam upaya untuk menuju kearah tercapainya petani yang tangguh.

            Untuk dapat mewujudkan harapan tesebut maka kelompok tani seharusnya dapat berfungsi sebagai :

1.       Kelas belajar.

2.       Wadah kerja sama.

3.       Unit produksi.

4.       Organisasi kegiatan bersama.

5.       Kesatuan swadaya dan swadana.

b.      Peran Kelompok Tani.

           Sebuah kelompok tani dalam pembangunan pertanian harus memiliki peranan sebagi berikut :

1.       Sebagai media komonikasi dan pergaulan sosial yang wajar, lestari dan dinamis.

2.       Sebagai basis untuk mencapai pembaharuan secara merata.

3.       Sebagai pemersatu aspirasi yang murni dan sehat.

4.       Sebagai wadah yang efektif dan efesien untuk belajar serta bekerja sama dalam usaha tani.

5.       Sebagai teladan bagi masyarakat pedesaan.

a.       Pembentukan Kelompok Tani.

           Kelompok Tani pada dasarnya terbentuk karena keinginan, pemufakatan dan prakarsa para petani sendiri.Sebagai akibat dari pembinaan para penyuluhan sebelumnya.

            Agar para petani mau membentuk kelompok tani perlu dirangsang dan dimotivasi antara lain dengan cara berikut :

1.       Memberikan penerangan mengenai keuntungan dan cara-cara kerja kelompok tani melaui ceramah, diskusi, anjang sana, pemutaran film, siaran pedesaan, penyebaran brosur, leaflet dan lain-lain.

2.       Mengajak para kelompok tani berkarya wisata mengunjungi kelompok-kelompok yang sudah maju.

b.      Kemampuan Kelompok Tani.

   Dengan berlangsungnya fungsi kelompok tani dengan baik, maka kelompok tani akan memiliki berbagai kemampuan dalam usaha peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya.

                Kemampuan kelompok tani didalam kegiatan penyuluhan dikenal dengan sepuluh jurus kemampuan kelompok.

                Sepuluh jurus kemampuan kelompok adalah sebagai berikut :

1.       Daya serap informasi.

2.       Perencanaan.

3.       Kerja sama dan pelaksanaan perencana.

4.       kemampuan dan pengadaan dan pengem-bangan fasilitas dan sarana.

5.       Pemupukan modal.

6.       Ketaatan terhadap perjanjian.

7.       kemampuan dalam mengatasi keadaan darurat.

8.       Pengembangan kader.

9.       Hubungan melembaga dengan koperasi.

10.   produktivitas usaha tani.

                Berdasarkan penilaian terhadap sepuluh jurus kemampuan inilah kelompok tani diklasifikasikan saebagai berikut :

C  Kelompok pemula.

C  Kelompok lanjut.

C  Kelompok madya.

C  Kelompok utama