PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN TELUR ITIK
SECARA TRADISIONAL
Oleh : Mulyo
Apriyanto. SP
BPP KEDUNGWARU
Pengawetan telur secara tradisional kini
belum diketahui tentang standarnya, baik mengenai komposisi bahan pengawet yang
dipakai maupun hasil yang diharapkan.
-
Cara tradisional : Pengawetan dengan garam ( curing / Agents ). Telur yang digunakan adalah telur itik sehingga aroma telur tersebut dapat hilang atau berkurang sehingga untuk lauk pun lebih disenangi
Cara tradisional : Pengawetan dengan garam ( curing / Agents ). Telur yang digunakan adalah telur itik sehingga aroma telur tersebut dapat hilang atau berkurang sehingga untuk lauk pun lebih disenangi
-
Peranan garam: Penghambat pertumbuhan mikroorganisme utamanya
mikroorganisme patogen, menghambat dan mencegah mikroorganisme yang tidak
dikehendaki,sebagai bahan pengawet.
-
Cara pengasinan telur :
§ .Cara basah :
1)
Seleksi dan pencucian telur yaitu memilih telur yang cangkangnya betul-betul utuh
2)
Pencucian memakai air bersih bisa air hangat atau telur
direndam supaya kotoran lebih mudah dihilangkan sehingga cangkang telur tampak
utuh dan bersih.
3)
Penggosokan cangkang telur dengan kain kasar atau sabut
kelapa agar kotoran maupun kulit ari bisa lepas sehingga garam lebih cepat
masuk ke dalam telur.
4)
Telur yang sudah bersih diangin-anginkan dalam temperatur
kamar.
5)
Penggaraman air dua bagian ditambah garam satu bagian
diaduk ratakan lalu direbus sampai mendidih lalu didinginkan untuk satu
setengah liter larutan dapat dimasukkan lima belas butir telur itik.
6)
Perendaman dapat dilakukan 7-15 hari sesuai dengan selera
rasa asinnya.
7)
Telur diangkat dari rendaman untuk direbus dengan air dingin
dan dididihkan selama 10 menit.
8)
Tambahkan sendawa untuk membuat kuning telur menjadi
lebih tua dan daya tahan telur lebih lama (2 sendok teh sendawa untuk 1,5 liter
larutan)
§ Cara kering (dry
curing) :
1)
Telur diseleksi dan dicuci bersihkan cangkang telur dari
kotoran, lalu gosok dengan kain kasar atau sabut kelapa supaya kutikula atau
pori-pori pada cangkang telur terbuka.
2)
Masukkan dalam adonan berbentuk pasta yang terbuat dari
garam dan abu dapur atau garam dan bubukan batu bata merah dengan imbangan 1
dibanding 5 artinya tambahkan air secukupnya.
3)
Dapat dilakukan selama 7 atau 15 hari dalam adonan.
4)
Dibersihkan dari pasta atau adonan masukkan dalam air
dingin dan direbus sampai mendidih selama 10 menit.
Posted by : Apriyanto, Sp
BPP Kedungwaru X
Tema Sinar Tani Mei 2012
|
Sendawanya di masukkan ke larutan garam apa ke air rebus telurnya pak?
BalasHapusArtikelnya bagus kak, kami juga buat dan jual telur asin lho, kalo penasaran bisa klik di teks ini
BalasHapus