Kegiatan
pemeliharaan tanaman tebu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas produksi yang optimal. Dalam pelaksanaannya kegiatan pemeliharaan
diajurkan secara runtut sesuai dengan Standar Operasional Procedure (SOP)
budidaya tanaman tebu, sehingga pada saat akhir kegiatan diharapkan akan
mendapatkan produksi yang berkualitas tinggi.
Kegiatan
perempelan daun bertujuan untuk membersihkan daun-daun yang sudah kering pada tanaman tebu sehingga kelihatan bersih, mudah untuk pengamatan ,
pengontrolan, menghindari kebakaran dan memudahkan pemeliharaan selanjutnya.
Cara melakukan perempelan daun tebu :
Daun-daun
yang sudah kering dilepaskan menggunakan sabit tajam/sabit bergigi dari tanaman
tebu, kemudian daun diikat sesuai dengan kemampuan, kemudian di kumpulkan
disisi sisi jalan untuk memudahkan pengangkutan. Daun-daun tersebut dikumpulkan
menggunakan kendaraan Truk/Gerobag di suatu tempat, kemudian dapat diolah
menjadi silase makanan ternak maupun diolah menjadi pupuk kompos.
Perempalan
pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 4 bulan setelah tanam dan yang
kedua ketika tebu berumur 6-7 bulan. Sehingga ruas-ruas tebu nampak bersih dari
daun tebu kering.
Pemupukan pada tanaman tebu :
Pemupukan tanaman tebu bertujuan untuk
menambah unsur hara Nitrogen(N), Phospor(P) dan Kaliom(K) dalam tanah yang
dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman tebu sehingga tanaman dapat tumbuh sesuai
dengan yang diinginkan.
Pemupukan tanaman tebu dapat dilakukan dua
hingga tiga kali dilihat dari pertumbuhan tanaman.
Pemupukan pertama dapat dilakukan pada saat menjelang tanam (1 hari sebelum
tanam) atau setelah tanam dilakukan dengan dosis (120 kg urea, 160 kg TSP dan
300 kg KCl/ha).
Pemupukan kedua dapat dilakukan 30 hari setelah tanam/pemupukan pertama dengan dosis 200 kg urea per hektar dan pemupukan tamabahan ketiga dapat dilakukan setelah 45 hari setelah tanam, Pemupukan tambahan ke tiga ini bertujuan untuk menambah pupuk pada tanaman yang kurang subur pertumbuhannya, adapun dosisnya disesuaikan dengan kondisi tanaman yang akan di pupuk.
Pemupukan kedua dapat dilakukan 30 hari setelah tanam/pemupukan pertama dengan dosis 200 kg urea per hektar dan pemupukan tamabahan ketiga dapat dilakukan setelah 45 hari setelah tanam, Pemupukan tambahan ke tiga ini bertujuan untuk menambah pupuk pada tanaman yang kurang subur pertumbuhannya, adapun dosisnya disesuaikan dengan kondisi tanaman yang akan di pupuk.
Cara pemupukan :
Sebelum pupuk di tabor, terlebih dahulu
membuat lubang menggunakan tugal sedalam 5-7 cm atau membuat larikan sedalam
5-7 cm sepanjang guludan tanaman menggunakan cantol/cangkul kecil yang dapat ditarik,
lalu pupuk diletakkan di lubang atau ditabur pada larikan tersebut kemudian
ditimbun tanah. Dalam pelaksanaan pemupukan sebaiknya dilakukan setelah atau
sebelum hujan dan dilakukan pada pagi atau sore hari.
Sumber : disbunjatim.co.cc/tebu.../teknis_budidaya_tebu_lahan_tegal.htm
Perempelan (roges) itu yg bener utk daun yg sdh kering apa daun yg ujung tangkainya sdh mbuka dr batang (nglongkop) tp daunnya msh hijau?? Kalo d daerah saya di gedangan kab. malang petani melakukan roges pd daun yg hijau hingga tersisa 6 daun. Katanya spy nggak jd beban saat ada angin kencang atau badai saat akhir musim hujan. Mohon informasinya
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek
BalasHapus