KHASIAT TANAMAN SUKUN
Oleh : Mulyo Apriyanto.SP
SUKUN
merupakan tanaman yang sangat populer di masyarakat. Kepopulerannya bisa dilihat
dari penggunaan nama buah ini untuk produk rokok. Sukun (Artocarpus altilis) termasuk famili Moraceae/alias keluarga Mulberry
atau lebih sering dikenal sebagai bread
fruit atau buah roti. Tanaman ini tumbuh pada daerah tropis, seperti Indonesia,
Thailand, Vietnam, dan Kamboja.
Seluruh bagian tanaman sukun mengandung senyawa flavonoid.
Uji khasiat pada lingkungan buatan maupun pada tubuh hidup terhadap ekstrak
tanaman ini,dan menunjukkan hasil sangat baik.
Uji pada tubuh hidup, misalnya, menyimpulkan bahwa
ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan
100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas
darah, dan melindungi jantung dari iskemia yang akut. Selanjutnya, uji khasiat
ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada
dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar menunjukkan bahwa ekstrak
etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah secara signifikan.
Meskipun tanaman sukun sangat
populer, namun tak gampang menemukan daun itu
dikota besar seperti Jakarta. Bahkan diperdesaanpun tak banyak orang yang menanamnya. Hal ini disebabkan karena, selain
tanaman ini kurang "menjual" masyarakat belum banyak tahu, akan manfaat
tanaman ini, bahkan sering dijumpai orang menebang pohon ini di pekarangannya,
dan menggantinya dengan tanaman lain, seperti mangga, pisang, kelapa, bahkan tanaman lainnya.
Buah sukun berbentuk bulat, berkulit
tebal dan kasar, buah muda berwarna hijau muda, berat buah mencapai 1,5 - 3 kg.
Buah sukun yang tua akan ditandai dengan keluarnya getah pada permukaan kulit,
dan akan menyelimuti keseluruh permukaan
buah, menyebabkan warna buah menjadi hitam. Buah sukun selain dijual mentah,
dapat juga dimanfaatkan menjadi bahan baku seperti tepung sukun, atau diolah
menjadi makanan ringan/semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik.
Selain buah, sesungguhnya tanaman
sukun sangat banyak manfaatnya. Sukun
mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta sehingga tidak
terjadi penimbunan lemak. Masyarakat Taiwan secara tradisional menggunakan akar
dan batangnya bagi pengobatan penyakit hati dan hipertensi. Bahkan masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya, untuk obat
mencairkan darah bagi wanita yang baru/8-10 hari melahirkan, daunnya mempunyai
khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit, seperti
liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, ginjal
dan hipertensi.
Daun sukun juga mengandung
beberapa zat berkhasiat, seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin,
dan sebagainya. Zat-zat ini mampu mengatasi peradangan. Sebagai alternatif
mengobati hipertensi, penggunaan daun sukun sangatlah mudah. Ambil 2-3 tiga
lembar daun yang muda, cuci bersih pada air mengalir, rajang atau iris daun,
perajangan dilakukan agar ekstrak daun lebih banyak keluar, selanjutnya rebus
dengan 2 gelas air hingga mendidih, dan air mengalami perubahan warna merah,
seperti teh/dan hanya tinggal 1 gelas saja, perebusan sebaiknya menggunakan
panci stainless
steel atau belanga, angkat, minum air rebusan dalam keadaan hangat.
Untuk menanggulangi hipertensi,
air rebusan diminum 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore atau malam hari. Agar tidak repot
bolak-balik mengambil dua hingga tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan
daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun muda sebanyak 2-3
x 7 = 14-21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga
kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh
bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda
termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.
Sumber:
Saeroji, SP
BBPP – Ketindan Malang
Terimakasih atas informasinya sangat berguna dan produknya juga bermanfaat.... kalau ada waktu boleh ke tempat saya di Dee Jus kami menjual berbagai produk alami, mencegah lebih baik dari pada mengobati......
BalasHapusTerimakasih...