I. PENDAHULUAN
Tehnologi
Pengawetan merupakan usaha untuk mempertahankan kwalitas hijauan makanan ternak
dalam waktu lama. Tehnologi pengawetan hijauan makanan ternak bertujuan untuk
menjamin ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun dengan kwalitas yang relatif
tetap. Pengawetan hijauan makanan ternak dapat dilakukan melalui silase.
Silase
adalah hasil proses fermentasi yang dilakukan dengan maksud untuk mengawetkan
hijauan makanan ternak dalam keadaan
basah(lembab).Adapun beberapa tempat yang bisa digunakan untuk membuat silase
antara lain adalah :
1. Trench Silo,merupakan tempat
pembuatan silase yang berupa bangunan memanjang diatas permukaan tanah, pada
salah satu ujungnya dilengkapi dengan pintu untuk mempermudah pengambilan
silase,bangunan ini harus dijaga agar jangan sampai tergenang air.
2. Bunker Silo,adalah tempat pem,buatan
silase yang berupa bak besart diatas permukaan tanah yang datar,yang dibuat
dari tem,bok atau kayu,penutup pada bagian atasnya dibuat dari plastik atau
bahan lain yang tidak tembus udara.
3. Kantong Plastik atau drum plastik,
kedua wadah ini juga dapat digunakan sebagai tempat pembuatan silase, agar
kedap cahaya, kantong plastik atau drum plastik yang digunakan harus berwarna
gelap.
II. SYARAT - SYARAT
PEMBUATAN SILASE.
a. Pemanenan
hijauan yang akan dibuat silase sebaiknya dilakukan pada stadium muda.
b. Pelayuan hijauan tersebut
sebaiknya dilakukan dikebun selama 2 - 3 hari.
c. Pemotongyan hijauan yang telah
dilayukan dilakukan dengan ukuran 1 - 2 cm.
d. Pengisian bahan kedalam lobang
dan pemadatan bahan harus dilakukan.
e. Penutupan harus dilakukan
dengan menggunakan lembaran plastik agar kedap udara.
f. Silase yang dihasilkan setelah berumur 2 - 3 minggu harus berwarna
seperti warna asli bahan, tidak berjamur, dan tidak berbau busuk.
g. Pemberian pakan berupa silase harus dilakukan
sedikit demi sedikit.
III. TATA CARA PEMBUATAN SILASE.
Langkah - langkah
pembuatan silase adalah sebagai berikut :
a. Siapkan bak atau lobang ukuran 1x1x1 m3 dan
lapisi dengan plastik.
b. Siapkan hijauan makanan ternak,
misalnya ruimput raja 400 Kg, jerami padi 30 Kg.
c. Daun singkong 20 Kg,Daun
lamtoro 10 Kg, Daun gamal 15 Kg, dan dedak padi halus 25 Kg. Pemilihan jenis
hijauan makanan ternak yang akan dibuat silase dapat disesuaikan dengan ketersediaan
bahan didaerah setempat.
d. Layukan semua hijauan makanan
ternak tersebut selama 2-3 hari sampai setengah kering.
e. Potong -potong rumput raja,
jerami padi, dan daun singkong yang telah dilayukan dengan ukuran 1 - 2 cm,
kemudian dicampur dengan daun lamtoro
dan daun gamal secara merata.
f. Masukkan
campuran hijauan makanan ternak tersebut kedalam lubang atau bak 95 kg hijauan
dicampur dengan dedak 5 kg, diaduk sampai merata dan diinjak - injak.pekerjaan
ini dilakukan secara terus - menerus sampai semua bahan masuk kedalam lubang
atau bak, pemadatan dilakukan dengan menginjak - injak bahan silase oleh
beberapa orang secara bergantian sampai benar
- benar padat khususnya di bagian tepi lubang atau bak.
g. Tutuplah bak atau lubang yang
telah berisi bahan silase dengan lembaran plastik hingga rapat, kemudian tintih
dengan menebarkan tanah atau pasir secara merata setebal sejengkal tangan,
usahakan agar udara ataupun air tidak masuk kedalam lubang.
h. Hasil
silase dapat dilihat setelah 2 - 3 minggu dengan membuka tutup plastik, apabila
bentuk fisik dan warna tetap seperti bahan asal, tidak busuk,tidak berjamur dan
tidak berbau seperti tape, silase dinyatakan baik dan dapat digunakan sebagai
pakan ternak atau cadangan pakan pada musim kemarau (Paceklik ).
III. PEMBERIAN SILASE PADA TERNAK
Pemberian silase pada ternak dapat dilakukan
sedikit demi sedikit, dan dianjurkan untuk
menambahkan sedikit garam untuk merangsang nafsu makan ternak. Silase
dapat diberikan secara penuh pada ternak tetapi dapat juga dicampur dengan
bahan pakan lainnya.
Pembuatan silase ini apakah tdk membutuhkan probiotik atau semacamnya ...?
BalasHapus