Oleh : Novi Andy Senowati
Apakah
anda mengenal jenis tanaman di atas ? Ya, tanaman tersebut banyak kita jumpai
di sekitar rumah kita yang berada di daerah pedesaan. Tanaman tersebut bisa
tumbuh di halaman kita tanpa ada yang menanamnya. Tahu – tahu setelah musim
penghujan tiba, tumbuhan tersebut tiba – tiba tumbuh begitu saja di halaman
kita layaknya tanaman hama yang mengganggu keindahan taman halaman kita. Tetapi
walaupun begitu jenis tanaman ini mengandung banyak khasiat dan kegunaan yang
sering kita tidak tahu. Buah yang seperti di bungkus ini menyimpan banyak
manfaat untuk kesehatan tubuh kita.
1.
Nama Tanaman :
Nama ilmiah : Physalis angulata L. Nama lokal: Morel berry
(Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran
(Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes
(Sasak), Leletokan (Minahasa).
2.
Klasifikasi
Klasifikasi Physalis
angulata L dalam sistematika tumbuhan menurut adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
3.
Deskripsi
Tanaman
Physalis
angulata L adalah
tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak
jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang
hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal, bertangkai,
bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur- bulat
memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing),
bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm. Bunga tunggal, di
ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang
mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak
berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung.
Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda
coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut
pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari
seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol,
bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur,
panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung,
memiliki kelopak buah.
4.
Habitat, Penyebaran, dan Budidaya
Ciplukan
adalah tumbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah
tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan,
kebun, semak, hutan ringan, dan tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah
dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada
media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan
perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh
planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm.
5.
Penggunaan di Masyarakat
Akar
tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam.
Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok,
penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri
sering dimakan untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit
kuning.
6.
Kandungan Kimia
Senyawa-senyawa
aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid, polifenol,
dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain: herba
(Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A), biji (12-25% protein,
15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat), akar
(alkaloid), daun glikosida (flavonoid/luteolin), tunas (flavonoid dan saponin).
7.
Perkembangan Penelitian
Sejak
lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara.
Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh
ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara invitro maupun
invivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai
antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan
(imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.
Baedowi
[1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara invivo pada mencit.
Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan
dengan dosis 28,5 eMeL/kg BB dapat memengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini
menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.
Januario
et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba ciplukan
fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar
Hambat Minimum) dalam g.eMeL-1. Fisalin m menghambat mycobacterium tubercolosis
H37Rv sebesar 32 B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat
mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >g.eMeL-1 dan 32m128
g.eMeL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba m yang
ditunjukkan.
8.
Beberapa
Manfaat Ciplukan
o Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang
sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari
o Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap
(akar, batang, daun, bunga dan
buahnya.
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
buahnya.
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
o Ayan
Bahan
: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara
menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
o Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan
ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai
halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada
bagian yang sakit.
Tabel 1. Bahan dan Mineral penting terkandung dalam 100 ml jus buah ceplukan
Jenis Bahan
|
Kandungan %
|
Kadar Asam
|
1.84
|
Kadar Gula
|
5.97
|
Tannin
|
0.64
|
Pectin
|
0.52
|
Kadar Abu
|
1.216
|
Protein
|
2.75
|
Phosphor
|
0.108
|
Potassium
|
0.6135
|
Calcium
|
0.024
|
Magnecium
|
0.056
|
Besi
|
0.006
|
Vitamin C
|
24.45 mg
|
Air dll
|
61.81
|
Blog kamu sangat keren gan. Sering sering mampir saya. Jika butuh motor atau membeli motor baru area Tulungagung,Kediri Dan Trenggalek. Datang ke dealer kami www.guskecil.top
BalasHapus
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Kami bekerja sama dengan banyak dealer Honda Tulungagung
Ada nggak pengepul/penampung buah ciplukan di daerah Tulungagung?
BalasHapusSaya juga mencari pengepul ceplukan di tulungagung,krn mslh menanam itu gampang, yg sulit menjual hasil panennya
Hapus