Budidaya selada keriting organik
Posting by : Mulyo Apriyanto
Selada merupakan salah satu sayuran
yang dikonsumsi dalam bentuk lalapan segar. Sangat penting agar daun selada terbebas
dari zat-zat berbahaya seperti pestisida. Oleh karena itu, selada sangat cocok
dibudidayakan secara organik.
Terdapat dua kelompok besar budidaya
selada (Lactuca Sativa) yang berkembang di Indonesia.
Pertama, selada daun bentuk korp-nya bulat lepas, daunnya hijau mengembang.
Kedua, selada korp (heading lettuce) bentuk korp-nya bulat atau lonjong
dan korp-nya padat.
Dari dua jenis diatas yang paling
banyak dibudidayakan adalah tipe selada daun, bentuk daunnya bergelombang
cenderung berkerut-kerut, atau populer dengan nama selada keriting. Selada
keriting toleran ditanam di daerah tropis dan panas sekalipun. Jenis selada
keriting bahkan bisa tumbuh dengan subur di dataran rendah dan panas seperti
Jakarta.
Pada dasarnya suhu optimal bagi
budidaya selada kriting berkisar antara 15-25°C dengan ketinggian 900 meter
hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang disukai selada kriting
adalah lempung berdebu, lempung berpasir, dan tanah yang masih mengandung
humus. Meskipun demikian, selada keriting masih toleran terhadap tanah yang
miskin hara asalkan diberi pengairan dan pupuk organik yang memadai.
Pemilihan
benih dan penyemaian
Selada diperbanyak diri dengan biji.
Biji atau benih selada diperoleh dengan menumbuhkan tanaman selada hingga
berbunga dan berbuah. Setelah tua baru diambil bijinya. Apabila benih dibeli
dari toko, varietas yang populer saat ini antara lain penn great lakes,
imperial dan new york. Kebutuhan benih selada per satu hektar lahan adalah 250
gram. Untuk mendapatkan hasil optimal, benih selada keriting sebaiknya disemai
terlebih dahulu sebelum ditanam di hamparan lahan yang luas.
Ada berbagai jenis media penyemaian
untuk budidaya selada, diantaranya dalam polybag, daun pisang, sistem tray,
tanah tercetak atau di atas bedengan. Pada kesempatan kali ini yang akan kami
uraikan adalah media tanam di atas bedengan.
Siapkan bedengan dengan lebar satu
meter dan tinggi sekitar 15 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan.
Posisi bedengan harus ditempat terbuka dan jauh dari gangguan binatang.
Campurkan pupuk kandang, tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk
kandang yang digunakan harus sudah betul-betul matang untuk menghindari
tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan. Kegunaan pupuk kandang untuk
memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam diperlukan untuk menggemburkan
tanah agar pencabutan bibit tidak merusak akar tanaman. Apabila tanah terlalu
asam, berikan juga kapur pertanian atau dolomit secukupnya. Derajat keasaman
yang ideal untuk budidaya selada adalah pH 5 sampai 6,8.
Siram media penyemaian dengan air
untuk memberikan kelembaban pada benih yang akan ditabur. Usahakan jangan
sampai basah menggenang karena bisa membusukan tanaman. Tebarkan benih selada
secara merata diatas bedengan. Padat penebaran benih adalah 100 gram per 10
meter persegi bedeng semai. Apabila penyemaian dilakukan pada musim kemarau,
ada baiknya berikan mulsa berupa rumput, jerami atau daun kering diatasnya. Hal
tersebut berguna untuk mengurangi penguapan akibat terik matahari.
Sumber : Titis Priyowidodo
Tulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Klik disini
BalasHapus