Tanaman Salak termasuk Salak Pondoh kadang ada yang tidak buah
atau berbuah tapi hanya sedikit.
Secara umum tanaman buah-buahan tidak dapat berbuah
dikarenakan antara lain :
1. Tidak mampu berbunga karena tidak
sesuai dengan tanah maupun lingkungan,
2. Berbunga tetapi tidak dapat berlanjut
menjadi buah kekurangan air ataupun unsur hara.
3. Berbunga tetapi tidak dapat berlanjut
menjadi buah karena serangan hama / penyakit.
Untuk terjadi pembuahan ,tanaman salak perlu
penyerbukan karena tanaman Salak merupakan tanaman berumah dua ,artinya ada
tanaman betina dan ada tanaman jantan . Penyerbukan dapat terjadi secara alami
,jika jumlah dan penyebaran antara tanaman jantan dan betina seimbang dan
merata. Perbandingan tanaman jantan dan betina secara ideal 1 : 20. Penyerbukan
secara alami dapat dengan bantuan angin dan serangga. Jika tidak tersedia
tanaman jantan yang memadai dan jumlah serangga juga tidak memadai ,dapat
dibantu dengan penyerbukan bantuan oleh manusia.
Adapun perbedaan bunga jantan dan
betina adalah sebagai berikut :
BUNGA JANTAN
- Hanya
mempunyai benangsari tanpa putik sehingga hanya membentuk sel kelamin jantan.
- Bunga
tidak menghasilkan buah.
- Bentuk
bunga radial simetris memanjang ( bulat panjang ) bercabang rata-rata 2-3
cabang , tetapi juga dapat bercabang sampai dengan 12 tetapi kecil2.
- Tiap
cabang atau malai ,panjangnya antara 7-15 cm ,tergantung kesuburan tanaman.
- Tiap
satu malai terdiri dari ribuan tepung , terdapat mahkota dan mata tunas bunga
kecil2 yang rapat.
- Seludang
mudah pecah dan malai menonjol keluar , pada saat bunga masih muda bunga nampak
putih kekuningan sedangkan pada saat masak ( matal ) bunga kelihatan merah
jambu dan sebagian tepungsari pecah keluar berwarna kuning .
- Saat
bunga masak berwarna merah dan berlangsung hanya 3 hari.
BUNGA BETINA.
-
Hanya
mempunyai putik ( bakal buah ) tanpa benang sari.
-
Bentuk
bunga panjang agak bulat ,dibagian tengah lebih besar , bercabang rata-rata 1-2
malai, ada yang dapat mencapai 5 malai , satu malai mengandung 10 – 20 bakal
buah .
-
Panjang
malai 7 – 10 cm , mahkota dan mata tunas lebar dan jelas dengan satu putik bakal
biji setiap mahkota yang tersusun rapi.
-
Seludang
relatif lebih kuat , pada saat bunga masak seludang pecah-pecah dan mahkota
bunga nampak merah jambu ,warna merah berlangsung hanya selama 3 hari.
TEHNIK PENYERBUKAN dengan BANTUAN MANUSIA .
Pada
saat bunga betina mekar atau masak ditandai dengan seludang pecah-pecah dan
mahkota bunga nampak kemerah merahan (merah jambu) , bunga siap diserbuki (
dikawinkan ) . Seludang sebaiknya seluruhnya dibersihkan dengan cara digunting
secara hati-hati agar tidak merusak mahkota maupun tertariknya malai hingga
patah. Disiapkan bunga jantan yang masak(matal) yang telah dipetik dari pohon
pejantan.
Bunga jantan yang
digunakan untuk menyerbuki dikerik dengan alat atau kuku agar tepungsari muncul
kepermukaan. Hal ini ditandai warna kuning , lembut ( berdebu ).Kemudian bunga
jantan didekatkan kebunga betina yang tidak berselubung dan diketok-ketokan
dengan jari agar tepung putik bunga betina secara merata harus mendapat
persarian dari tepungsari bunga jantan.
Setelah yakin seluruh
kepala putik diserbuki ,bunga betina diberi payung dari pucuk daun salak ,yang
jadi tangkai malai bunga salak nampak kokoh. Sedangkan penyerbukan yang tidak
berhasil bunga betina nampak hitam dan tangkai bunga lembek ,akhirnya patah.
Keberhasilan penyerbukan sudah dapat dilihat mulai hari ke tujuh setelah penyerbukan
.Untuk dapat dipetik salaknya diperlukan waktu kurang lebih 7-8 bulan setelah
penyerbukan.Produksi yang didapat dari penyerbukan bantuan manusia hasilnya
relatif sama dengan penyerbukan secara alami , baik kualitas maupun kuantitas.
Saat penyerbukan yang baik saat sudah tidak ada embun juga pada saat angin
tidak terlalu besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar