Pendahuluan
Wereng batang coklat ( Nilaparvata Lugens) merupakan salah
satu hama yang paling berbahaya dan sangat merugikan tanaman padi. Hama wereng
batang coklat menyerang dan merusak tanaman padi sejak dipersemaian sampai
tanaman tua. Ukuran badan serangga ini
tergolong kecil, sekitar 2-5mm, biasanya menetap dipangkal batang padi dan
menghisap cairan tanaman padi. Kerusakan akibat serangan hama ini adalah
tanaman kering seperti terbakar atau yang dikenal dengan istilah hopperburn dan
mengakibatkan tanaman padi puso atau gagal panen.
Penyebab
Ada beberapa penyebab serangan hama
wereng coklat menjadi salah satu hama tanaman padi yang paling berbahaya,
yaitu:
1. Adanya penanaman varietas yang rentan
terhadap hama ini, seperti jenis hibrida, ketan, Sintanur, Logawa, Impari 6
dsb.
2. Pola tanam yang tidak teratur,
menyebabkan hama mampu berkembang biak dengan cepat karena hama mampu
berpindah-pindah tempat dengan cepat.
3. Pemupukan yang tidak berimbang,
terutama banyak menggunakan pupuk unsur nitrogen, menyebabkan tanaman menjadi
lunak sehingga disukai wereng.
4. Penggunaan insektisida yang tidak
bijaksana, sehingga hama menjadi resistan.
5. Pengendalian dilakukan secara tidak
bersama-sama.
6. Wereng batang coklat mempunyai kemampuan
berkembang biak yang tinggi, bertelur banyak (100-600 butir) dan siklus
hidupnya pendek, daya sebar cepat dan daya serangnya ganas.
Karakteristik
Wereng Batang Coklat
-
WBC
dewasa mempunyai dua bentuk sayap, yaitu dewasa sayap panjang (Makroptera) dan
dewasa sayap pendek (Brakhiptera).
-
Bentuk
Makroptera merupakan indicator populasi pendatang, dan emigrasi, sedangkan
Brakhiptera populasi penetap.
-
WBC
mampu beradaptasi terhadap pergantian varietas tahan, dengan membentuk biotipe
atau koloni baru.
Kecenderungan
umum dinamika populasi WBC pada varietas rentan atau peka
1. G.0 Tahap migran, serangga migran
menyerang sawah.
2. G.1 Tahap menetap (generasi pertama)
betina dewasa pada generasi pertama ini biasanya berbentuk serangga bersayap
pendek.
3. G.2 Tahap perusak ( generasi kedua )
sejumlah besar serangga dewasa bersayap panjang muncul dan berpindah jika pada
hamparan yang samaterdapat sawah yang baru ditanami, maka akan terjadi imigrasi
WBC dari tanaman padi fase generative tersebut.
SRTATEGI
PENGENDALIAN WBC
-
Pengamatan
dilakukan secara terprogram, sejak awal persemaian dengan mewaspadai daerah
endemis wereng batang coklat dan mewaspadai adanya populasi WBC dipersemaian
dan tanaman muda.
-
Koordinasikan
gerakan dan tingkatkan penyuluhan.
Pengendalian
Pratanam
-
Perencanaan
pemilihan varietas tahan
-
Pemusnahan
singgang atau sisa tanaman yang terserang virus yang ditularkan WBC yaitu
kerdil rumput dan kerdil hampa.
-
Pemusnahan
bibit yang terserang virus yang ditularkan WBC.
Fase
Persemaian
-
Pemantauan
populasi WBC dan musuh alaminya
-
Gunakan
agent hayati apabila ditemukan populasi WBC dibawah ambang pengendalian.
-
Gunakan
insektisida secara tepat apabila populasi WBC sudah diambang pengendalian
Fase Tanam
sampai anakan maksimum
-
Tanamlah
varietas yang telah terbukti tahan didaerah yang bersangkutan. Hindarkan
penanaman varietas rentan maupun varietas pemicu.
-
Eradikasi
selektif tanaman yang terserang ringan sampai dengan berat dan eradikasi total
tanaman yang terserang berat.
-
Penggunaan
agent hayati
-
Penggunaan
insektisida yang diijinkan apabila populasi WBC lebih dari 10 ekor /rumpun pada
tanaman kurang dari 40 hst atau populasi lebih dari 20 ekor/rumpun pada tanaman
berumur lebih dari 40 hst.
Fase Tanaman
Tua
-
Penggunaan
agent hayati apabila populasi masih dibawah ambang pengendalian.
-
Penggunaan
insektisida yang diijinkan dan efektif apabila populasi WBC mencapai mencapai
lebih dari 20 ekor/rumpun pada tanaman berumur lebih dari 40 hari setelah
tanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar