Tikus merupakan salah satu hama utama yang selalu
menimbulkan kerugian yang besar terutama pada tanaman padi.Biasanya serangan
hama tikus yang berat terjadi pada pertanaman musim kemarau atau pada musim
hujan tapi kondisi curah hujan dibawah normal. Cara-cara pengendalian yang sudah menjadi
anjuran antara lain :
a. Tanam serempak
b. Fisik / mekanik ( gropyokan )
c. Sanitasi lingkungan
d. Pengendalian cara biologis
f. Pengumpanan dengan racun tikus ( Rodentisida )
g. Pemagaran dengan plastik
Cara-cara diatas akan efektif bila dilakukan secara
terpadu.
KENDALA PENGENDALIAN
Sepanjang manusia perlu makan dan perlu mempertahankan
hidup ,sepanjang itu pula tikus akan tetap mengikuti kodratnya yaitu makan dan
berkembang biak. Kegagalan pengendalian tikus terletak pada tingkat kedisiplinan petani. Disamping itu ada kendala eksternal dan
internal. Kendala Eksternal berupa kendala fisik
lingkungan, misalnya :
- Pengaturan air
- Tanam serempak
- Varietas dan umur padi
- Konstruksi tanggul dan saluran air
- Keadaan lahan
Kendala
Internal :
- Petani menganggap hal yang enteng dan biasa.
- Sikap masa bodoh , bila melihat lubang tikus /
gejala serangan di luar lahannya
- Sikapnya
acuh tak acuh padahal radius serangan tikus 500 -1000 m.
- Tikus dianggap makhluk ghaib sehingga pengendaliannya juga dengan hal-hal
yang bersifat mistis.
- Membunuh predator seperti ular , elang ,burung gagak ,burung hantu (hampir
punah karena ditangkap oleh sebagian masyarakat)
LANGKAH TEKNIS :
Dalam usahatani dikenal fase kegiatan yaitu mulai fase
persiapan , pengolahan tanah, tanam, pengendalian hama penyakit ,panen dan
lepas panen. Fase-fase tersebut sangat berkaitan erat dengan siklus hidup tikus, maka
kita akan mudah menentukan pilihan cara pengendalian pada setiap fase
pertumbuhan dan siklus kehidupan tikus.
Pada saat lepas panen tikus ada dalam
generasi ke3 dengan rata-rata per lubang 25 – 30 ekor tikus.Pada saat ini
pengendalian yang tepat adalah dengan pengemposan dan gropyokan . Kalau tidak
dilakukan pengendalian , tikus dalam lubang akan tumbuh dewasa dan berkeliaran
mencari perlindungan ditempat lain.
Pada saat menjelang pengolahan tanah
dilakukan pengeringan lahan sehingga tikus yang ada digalengan merasa kehausan
dan stok pangan berkurang. Pengendalian yang tepat dengan pengumpanan dan
pengemposan.Sasaran serangan adalah pesemaian ( tikus masuk ke petakan sawah ).Pesemaian
dipagar plastik yang dilengkapi
perangkap tikus ( bu bu )dengan ukuran
panjang 65 cm ,lebar 24 cm dan tinggi 24 cm .Setiap malam tikus akan tertangkap
sehingga tidak sempat merusak pesemaian. Bilamana sebelum tanam tidak dilakukan
pengendalian maka pada fase berikutnya akan terus terjadi serangan.
Pada fase vegetatif sangat sulit dilakukan pengendalian
yang efektif karena kondisi tanaman sudah rimbun , fase ini merupakan fase awal
tikus membuat lubang di galengan.
Pengendalian yang dianjurkan pada fase in, antara lain :
- Pengumpanan dengan klerat juga yuyu ( tikus
lebih tertarik dengan yuyu )
- Umpan ditempatkan dijalan tikus lewat
- Pasang pagar plastik dengan bubu perangkap
Pada
fase generatif dan menjelang panen umumnya
tikus pada fase beranak di dalam lubang, sangat dianjurkan dengan
pengemposan. Pengendalian yang paling tepat adalah apabila padi sudah berisi yaitu
dengan pengeringan total.Dalam keadaan kering , tikus akan mengurangi makan (
tikus tidak makan kalau tidak disertai minum ).
Kesimpulannya : bila diawal musim sudah dilakukan
pengendalian secara tepat maka pada
fase-fase berikutnya populasi tikus semakin berkurang sehingga tidak akan
terjadi serangan yang berat.
Semoga BPP Kedungwaru sukses mencetak petani-petani yang trampil dab tangguh dalam hal ekonomi...
BalasHapusAmin__
BalasHapusTerimakasih komentarnya
untuk mengganti 6 kg tetes (molases) dengan gula merah atau gula putih perbandingannya berapa ya, soalnya di daerah kami ngga ada molases, tlg infonya dong, penting
BalasHapusuntuk mengganti 6 kg tetes (molases) dengan gula merah atau gula putih perbandingannya berapa ya, soalnya di Daerah kami ngga ada molases, tlg infonya dong, penting banget
BalasHapus