BERTANAM
TEBU DENGAN CARA BUD CHIP
Oleh
: Ety Setyaningsih, SP
Bud chips adalah teknologi
percepatan pembibitan tebu dengan satu mata tunas yang diperoleh dengan
menggunakan alat mesin bor dengan mengadopsi teknologi pembibitan tebu ini dari
columbia dengan menggunakan bud chips diharapkan akan tumbuh banyak anakan
dengan pertumbuhan yang seragam.
Berikut
kami paparkan teknologi percepatan pembibitan tebu menggunakan bud chips:
1.
Persiapan
Media Tanam
Media tanam yang digunakan untuk
membuat persemaian untuk tanah ringan adalah tanah yang diolah dan dicampur
Biokompos dengan Perbandingan 1:1 (1
Tanah : 1 Biokompos), sedangkan untuk tanah berat ditambahkan pasir dan kompos
dengan perbandingan 1:1:1 (1 Tanah : 1 Pasir : 1 Biokompos) kemudian diayak. sebelum media tanam digunakan media
tanam harus disterilisasi terlebih dahulu, ada 2 cara sterilisasi media tanam :
-
Menggunakan
Formalin
Caranya setiap 1 liter formalin
dicampur dengan 5 liter air dan digunakan untuk media tanam seberat 200 kg.
Namun cara ini dianggap kurang menguntungkan dikarenakan bud chips yang ditanam
dengan media ini sebagian mati.
-
Disteam
Caranya media
dimasukkan ke dalam karung dan di ikat kemudian dimasukkan ke dalam drum dan di
steam dengan suhu 100⁰C
selama 1 jam. Setelah itu tanah di dinginkan sampai dingin baru digunakan untuk
penyemaian. Sterilisasi dengan metode ini dianggap efektif.
2.
Pembuatan
Bedengan untuk Persemaian / Dederan
Bedeng harus segera disiapkan
sebelum bud chips dibor. Kebun persemaian harus dipilih di lokasi strategis
berdasarkan kriteria sebagai berikut : dipinggir jalan yang dapat dijangkau
kendaraan, terjamin sumber pengairan dengan drainase yang baik, dan topografi
datar. Dengan ukuran lebar ± 120 cm, panjang sesuai kondisi, tebal media tanam
± 7 cm, letak bedengan lebih tinggi dari tanah ± 10 cm dengan tujuan supaya
drainase lancar dan bedengan diberi alas plastik supaya tidak terjadi kontak
langsung dengan tanah.
3.
Pengeboran
bibit tebu menjadi bud chips
Alat yang digunakan untuk mengebor
bibit adalah mesin bor duduk yang merupakan rancangan dari Puslit PTPN X. Alat
ini memang belum standart tapi sudah bisa digunakan untuk mengebor bibit tebu
dengan mata tunas satu atau biasa disebut dengan Bud chips. Tebu yang digunakan
sebagai benih bud chips berasal dari hasil kultur jaringan, yang berumur 6 – 8
bulan. Bibit yang diambil berupa satu mata tunas dengan posisi mata terletak
ditengah – tengah dari panjang stek dan cincin ruas tidak semuanya ikut.
Sehingga ruang untuk keluar akar semakin sedikit, tetapi ketika tanaman
dipindah di lapangan akar akan tumbuh dengan subur dan serentak.
4.
Setelah
bud chips dibor maka dilakukan perawatan / treatment dengan hot water treatment
(HWT) menggunakan suhu 50°C seharusnya selama 30-60 menit, namun banyak yang
tidak tumbuh sehingga lama perendaman dipersingkat hanya 15-20 menit, khusus
bibit bagian pucuk direndam dengan suhu 40°C selama 15 menit. Setelah
dingin, mata yang telah dilakukan HWT direndam dalam larutan selama 10 menit
dengan komposisi larutan Insektisida Cruiser 350 ps dosis 12,5 ml/40 Liter air,
Fungisida DELSEND MX-80WP Dosis 10gr/40 Liter Air, dan Zat perangsang tumbuh
ATONIK dosis 10gr/40 liter air.
5.
Penanaman
bibit bud chips di lahan semai
Setelah bud chips selesai perlakuan
hot water treatment dan direndam dalam larutan maka bud chips ditiriskan,
kemudian dilakukan sortasi dari kerusakan mata dan didiamkan dalam karung
plastik selama 2 hari. Kemudian disemai di bedengan dengan jarak tanam 2 x 2
cm, dengan posisi mata tunas di atas. Tanah yang digunakan untuk menutupi bud
chips jangan terlalu tebal kira – kira 1 cm, bud chips disemai di bedengan
selama 10 hari.
6.
Pemindahan
bibit chips ke dalam tray
Setelah bibit berumur ± 10 hari di
dalam bedengan ditandai mulai keluar tunas 5-10 cm atau daun tunas mulai membuka
1-2 helai, bud chips kemudian dipindahkan ke tray diisi dengan media tanah yang
telah disterilisasi, kemudian di sungkup tetapi tidak terlalu rapat. Di bawah
tray diberi mulsa supaya kelembapan terjaga dan mengurangi serangan hama
penyakit. Di media tray diberi pupuk NPK (15:15:15), dengan dosis pupuk I : 1,5
gram dilarutkan kedalam air 250 ml (0,250 liter) untuk 1 meter persegi setelah
3-5 hari tanam di tray dan pupuk II
diberikan 30 hari setelah pupuk I dengan dosis yang sama dan pengairan diberikan
dengan cara gembor.
7.
Pemindahan
bud chips ke lapangan
Setelah bud chips berumur 2-2,5
bulan di tray kemudian dipindahkan ke lapangan/kebun. Dengan jarak tanam
60-70 cm, dan untuk 1 ha lahan
dibutuhkan sekitar 12.000-16.200 bibit/rumpun, tergantung pada PKP yang
digunakan.
BERIKUT CARA TANAM BIBIT BUD CHIPS
DI KEBUN :
- Cuklak
- Pupak anorganik (NPK+ZA / Urea)
Dosis penuh di tempatkan paling bawah
- Bio Kompos
- Tanam (Roges diatas titik tumbuh /
potong potlet ) satu lubang satu bibit
- Timbun
tanah sampai pangkal batang / ruas atas
Untuk
pemeliharaan dan panen sesuai dengan standart penanaman tebu seperti biasanya.
Penggunaan bud chips
sebagai benih lebih banyak memiliki keuntungan dibandingkan dengan bibit dari
bagal, antara lain :
1. Setelah bibit di
pindah ke kebun, bibit yang berasal dari bud chips lebih cepat tumbuh dan
hampir bisa dipastikan pasti tumbuhnya dibanding dengan yang berasal dari
bagal, karena bibit bud chips telah melewati sortasi berkali-kali.
2. Anakan bibit bud chips akan tumbuh
lebih serempak dan lebih banyak, karena bibit bud chips sengaja dibuat stress
dengan hanya ditempatkan pada media tanam yang sedikit sehingga begitu dipindah
ke kebun bud chips akan tumbuh dengan banyak anakan dan pertumbuhan yang seragam.
3. Kebutuhan bibit
dalam 1 ha antara 12.000 - 16.200 bibit bud chips, tergantung PKP yang
digunakan pada pola bukaan kebun.
Maka tidak heran apabila teknologi bud chip ini disebut-sebut sebagai tanaman masa depan yang
bisa dijadikan alternatif untuk mendapatkan tebu dengan produksi yang lebih
optimal dengan keuntungan yang maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar