Posting By : Mulyo Apriyanto,Sp
Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan
merugikan petani, gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani
kadang kurang memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi
gulma sudah melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman
utama dalam mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat
menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk
menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.
Gulma merupakan tumbuhan yang berasal
dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian.
Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan
alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya,
maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang
tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.
Berbagai batasan (definisi) gulma
bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu
(objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain :
1) gulma
adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya;
2) gulma
adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;
3) gulma
adalah tumbuhan yang bernilai negatif;
4) gulma
adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;
5) gulma
adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;
6) gulma
adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya);
7) gulma
adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu
tertentu sehingga kita berusaha memberantas
atau mengendalikannya.
Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes)
pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng
gondok ini menjadi gulma perairan. Di Rawa Pening gulma eceng gondok
hampir menutupi seluruh permukaan perairan. Mikania cordata pada
awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu
menjadi gulma di perkebunan karet. Rumput Guatemala yang merupakan
makanan ternak/penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.
Kerugian Akibat Gulma
Gulma
dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada
bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil
tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya
kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari,
unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman
terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil
menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas
tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan
tindakan budidaya. Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma
diperkirakan mencapai 10-20%. Gulma juga dapat menurunkan kualitas
hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada
saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan
hasil. Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica
sp.,dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu
pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan
tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun.
Gulma juga menyebabkan kesulitan dalam praktek
budidaya, seperti dalam pengolahan tanah, penyiangan, dan pemanenan yang
menyebabkan peningkatan biaya produksi. Gulma pada saluran irigasi
menghambat aliran air sehingga pemberian air ke sawah
terhambat. Gulma dapat menjadi inang bagi hama atau patogen
penyakit. Gulma harendong (Melastoma sp.) menjadi inang hama
teh Helopeltis antonii, gulma jajagoan (E. crusgalli)
menjadi inang penggerek padi (Tryphoriza innotata), gulma babadotan (Ageratum
conyzoides) menjadi inang hama lalat bibit kedelai (Agromyza sp.),
gulma Eupathorium adenophorum menjadi inang penyakit
pseudomozaik virus pada tembakau Deli, gulma ceplukan (Physalis
angulata) menjadi inang penyakit virus pada kentang. Selain
sebagai inang bagi hama dan penyakit, gulma juga dapat menjadi parasit bagi
tanaman budidaya. Sebagai contoh, gulma rumput setan (Striga
asiatica) dapat menjadi parasit pada tanaman jagung dan padi ladang,
gulma Orobanche spp. pada padi, jagung, tebu, gandum, dan tembakau.
Gulma juga dapat menimbulkan alelopati pada tanaman yang menyebabkan penurunan
pertumbuhan tanaman.
b. Bidang Peternakan
Pada bidang
peternakan, gulma menyebabkan penurunan produksi pakan ternak akibat adanya
kompetisi ataupun alelopati gulma yang menyebabkan mutu hasil ternak
menurun. Sebagai contoh, gulma Allium sp., Hymenoxys odorata dan Ambrosia
trifida bila termakan sapi perah akan menyebabkan susu yang dihasilkan
berbau tidak enak dan mutu wol juga menurun. Terdapat spesies gulma tertentu
beracun dan menyebabkan kematian pada ternak. Gulma kirinyuh (Eupathorium
sp.) di Flores dilaporkan dapat mematikan sapi.
c. Bidang Perikanan
Pada bidang
perikanan, gulma dapat menyebabkan beberapa kerugian. Gulma
air mempercepat hilangnya air (evapotranspirasi). Gulma Salvinia
molesta menyebabkan evapotranspirasi yang lebih besar dibandingkan
dengan tanpa gulma Salvinia molesta. Gulma Eichhornia
crassipesjuga menyebabkan evapotranspirasi lebih besar, yaitu 3-5 kali
dibandingkan dengan tanpa E. crassipes. Adanya gulma di
perairan juga menyebabkan menurunnya kapasitas waduk atau danau karena massa
gulma air. Gulma di permukaan air juga dapat menghambat penetrasi
cahaya matahari sehingga menyebabkan menurunnya pertumbuhan algae dan plankton
yang berakibat menurunnya produksi ikan. Gulma yang tumbuh lebat di
dalam perariran menyebabkan penurunan kadar oksigen sehingga menyebabkan
pertumbuhan ikan terganggu. Pada kegiatan penangkapan ikan, gulma
yang hidup di permukaan maupun di dalam air dapat menyulitkan penangkapan ikan.
d. Bidang Lain
Keberadaan
gulma dapat menyebabkan kerugian pada beberapa bidang lainnya. Gulma
menyebabkan hambatan pada bidang transportasi dan rekreasi sungai, waduk, dan
danau. Gulma yang
tumbuh di taman pekarangan menyebabkan penurunan nilai estetika
taman. Biaya pemeliharaan taman, lapangan golf, pekarangan, rel kereta api
meningkat dengan adanya gulma. Gulma tertentu mengganggu kesehatan
manusia, seperti serbuk sari gulma Artemisia vulgaris menyebabkan
selesma, serbuk sari gulma Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, Eleusine
indica, dan Mimosa pudica menimbulkan alergi.
Penggolongan Gulma
a. Berdasarkan
Habitat (ekologi)
Berdasarkan
habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan
fakultatif. Gulma
obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan
manusia, seperti pada daerah pemukiman dan
pertanian. Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides)
dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat
pertanian. Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang
sudah ataupun belum ada campur tangan manusia. Sebagai contoh, gulma
bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis
sp.).
b. Berdasarkan
Sifat Hidup (umur)
Berdasarkan
sifat atau umur hidupnya, gulma digolongkan menjadi gulma semusim (annual),
gulma tahunan (perennial), dan gulma dwitahunan (biannual). Gulma semusim
adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual),
contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides). Gulma
tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa
tahun (perennial). Beberapa contoh gulma perennial adalah Chromolaena
odorata, Lantana camara danImperata cylindrica.
Gulma dwitahunan adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnya
terdapat di daerah temperate, contoh: Cyperus iria.
c. Berdasarkan
Daerah Asal
Berdasarkan
daerah asal, gulma dibedakan menjadi gulma domestik dan gulma
eksotik. Gulma domestik adalah gulma asli di suatu tempat/daerah,
contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di
Indonesia. Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah
(negara) lain, contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan
gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain.
d. Berdasarkan
Kesamaan Respon terhadap Herbisida
Berdasarkan
kesamaan respon terhadap herbisida, gulma dibedakan menjadi tiga golongan yaitu
gulma rumput-rumputan (grasses), gulma berdaun lebar (broadleave),
dan gulma teki (sedges). Gulma rumputan atau disebut sebagai
gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae yang memiliki
ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas
berbeda. Contoh gulma golongan rumput antara lainCynodon dactylon, Axonopus
compressus, Paspalum conjugatum, dan masih banyak
lagi. Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae
dengan ciri utama penampang batangnya segitiga. Gulma berdaun lebar sebagian besar
merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, seperti eceng gondok
dan lidah buaya.
e. Berdasarkan
Tempat Tumbuh
Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan
menjadi gulma darat(terestrial) dan gulma air (aquatic). Gulma terrestrial adalah gulma
yang tumbuh di daratan, seperti Cyperus rotundus. Gulma
aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia
crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).
f. Berdasarkan
Sifat Gangguannya (Kompetisinya)
Berdasarkan
sifat gangguannya, gulma digolongkan menjadi gulma biasa (common weed)
dan gulma ganas (noxius weed). Gulma biasa (common weed)
adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman
budidaya. Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang
gangguannya nyata.
Beberapa
ciri gulma ganas antara lain : a) Menimbulkan kemerosotan hasil secara
nyata. Sebagai contoh, Scirpus supinus dengan
populasi 200/m2 belum menurunkan hasil tanaman
padi. Scirpus maritimus dengan populasi 20/m2telah
menurunkan hasil padi secara nyata; b) cara perbanyakan vegetatif dan ataupun
generatif berlangsung cepat; c) laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi; d)
propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim; e) mampu
bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Beberapa spesies
gulma dapat bermodifikasi tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan yang
dihadapinya. Contoh gulmaPaspalum vaginatum pada air
tawar habitusnya besar, pada air asin atau keadaan kekurangan air habitusnya
kecil. Gulma Portulaca sp. pada musim hujan daunnya besar,
pada musim kering daunnya kecil. Dengan adanya berbagai sifat
tersebut pada umumnya gulma ganas sukar dikendalikan.
g. Berdasarkan
Jenis/Kelompok Tanaman Budidaya
Berdasarkan
jenis tanaman budidaya yang menjadi tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi
gulma tanaman pangan, gulma tanaman perkebunan, dan gulma tanaman padi
sawah. Namun, penggolongan ini kurang jelas. Misalnya
gulma Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman perkebunan, tetapi
juga dijumpai pada lahan tanaman pangan.
h. Berdasarkan
Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh
Berdasarkan
sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada
pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma
yang tahan pada kadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat
terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata
cylindricamampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi
cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum)
merupakan indikator gulma di tanah masam.
Gulma
dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi.
Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah
menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok.
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
1.Teki
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus)
2.Rumput
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok.
“Pengendalian Gulma”
Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma antara lain sebagai berikut :
a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi
Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah dianjurkan.
Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan pengganggu yang akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma merupakan inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.
Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini dari satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan. Padahal pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan, anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat. Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan tanaman yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang yang menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini mudah sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.
Sifat Umum Gulma
Dibandingkan dengan Tanaman
Gulma
memiliki sifat umum yang dapat membedakan dengan tanaman budidaya antara lain :
adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah biji yang dihasilkan
banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama sekali, kesanggupan
bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak menguntungkan lebih
besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara vegetatif disamping
pembiakan generatif. Dengan
sifat-sifat tersebut, maka gulma sering mendapat julukan The Strong
Competitor, The Exellent Travellers/The Silent Travellers, One Year of Seed
Gives Seven Years of Weeds.
Beberapa Manfaat / Kegunaan Gulma
Selain merugikan, beberapa gulma
juga memberikan manfaat bagi manusia. Beberapa manfaat yang
diperoleh dari tumbuhan gulma antara lain sebagai bahan penutup tanah dalam
bentuk mulsa yang kemudian akan meningkatkan bahan organik setelah melapuk,
mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai
penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan baku industri/kerajinan
(kertas, anyaman), sebagai media tumbuh jamur merang (gulma air), dan sebagai
bahan obat-obatan tradisional.
Sumber
: E-Petani
Tulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Klik disini
BalasHapus