Duku merupakan salah satu
buah yang mempunyai nilai ekonomi dan merupakan komoditas unggulan yang perlu
dilestarikan. Perbanyakan tanaman duku
yang salama ini dilakukan petani adalah dengan menggunakan bibit yang berasal
dari biji. Sistim ini memiliki beberapa
kelemahan, seperti : masa tunggu tanaman untuk berbuah berkisar antara 20-25
tahun. Selain itu tanaman yang dihasilkan
tidak selalu sama kualitasnya dengan tanaman induknya. Upaya yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah
tersebut adalah melalui sistim perbanyakan vegetatif .
salah satu metode perbanyakan vegetatif yang
bisa dilakukan adalah metoda sambung pucuk. Sambung pucuk adalah bagian
pucuk tanaman yang berasal dari biji (batang bawah) dengan entres pohon induk
yang telah berproduksi sehingga membentuk suatu tanaman gabungan yang dapat
hidup terus dan berproduksi, Sambung pucuk akan menjamin batang atas
memiliki kualitas genetik sama dengan induknya, juga dapat memperpendek masa
tunggu dimana umur 5-6 tahun sudah berbuah.
Tehnik sambung pucuk mempunyai tingkat keberhasilan (prosentase hidup)
yang lebih tinggi dibanding teknik okulasi, karena pohon duku mempunyai kulit
yang tipis dan bergetah banyak, sehingga untuk mengambil mata okulasinya agak
sulit (mata tunas mudah sobek), sedangkan dengan teknik cangkok duku, bibit yang
dihasilkan mempunyai akar yang kurang kokoh dibanding dengan bibit hasil
sambung pucuk.
TEHNIK
SAMBUNG PUCUK DUKU
Gambar 1.Batang bawah duku siap untuk disambung |
Persyaratan
batang bawah :
- Diameter batang bawah berukuran minimal 1cm
- Tidak terserang hama dan penyakit
- Pertumbuhan subur
Persyaratan
batang atas :
- Berasal dari pohon induk yang sehat
- Berasal dari pohon yang sudah berbuah minimal 3-4 kali dengan kualitas buah yang baik (bentuk buah sempurna dan manis rasanya).
- Tahan terhadap hama dan penyakit
- Dianjurkan diambil dari ujung cabang yang warna kulitnya masih hijau muda tetapi daunnya yang telah mengeras dan bukan cabang air. Sebaiknya posisi entres miring keatas atau dengan sudut kurang dari 90 derajat.
Peralatan
dan bahan yang diperlukan:
- Pisau bersih dan tajam, untuk memotong dan membelah batang bawah
- Tali plastik untuk mengikat sambungan
- Sungkup (untuk menutup hasil sambung pucuk agar tidak terkena langsung sinar matahari dan hujan)
Langkah
– langkah penyambungan
- Siapkan batang bawah yang sudah memenuhi persyaratan (sudah berumur 7-8 bulan dan mempunyai diamater lebih dari 0,5 cm dipotong pada bagian kulit batang yang masih hijau setinggi 20-25 cm dari permukaan tanah dalam polybag) untuk dilakukan penyambungan
- Bagian atas batang bawah dipotong dan ujungnya di belah (3-5cm) menyerupai huruf V
- Ujung pucuk batang atas (ukuran sama dengan batang bawah) dipotong membentuk mata kapak sepanyang 5 – 10 cm, daun pada batang atas dapat dibuang atau dipotong separuh, untuk mengurangi penguapan.
- Potongan batang atas yang sudah disiapkan tadi disisipkan pada batang bawah,ikat dengan tali plastik.
- Sambungan ditutup dengan kantong plastik, mulai dari ujung batang atas sampai batas sambungan dengan batang bawah dan ikat rapat.
- Lakukan penyiraman secara teratur pada bagian akar batang bawah
- Setelah 2 minggu, lakukan pemeriksaan, jika sambungan tetap segar maka sambungan berhasil, tapi jika layu berarti sambungan gagal.
- Bila pucuk baru tumbuh, plastik penutup dapat di buka, dan jika sambungan sudah cukup kuat (lebih kurang 1- 1.5 bln setelah penyambungan) tali pengikat sambungan dapat di lepas.
- Selanjutnya dilakukan pemeliharaan berupa pemupukan 2 minggu sekali 5-10 gram per pohon, penyiraman 2 hari sekali, penyiangan, pengendalian OPT secara terpadu.
- Jika polibagnya kecil, maka diganti dengan polibag yang ukurannya besar 30 X 25 cm
Gambar 2. Proses penyambungan duku |
Gambar 3. Penyungkupan secara kolektif , setelah dilakukan penyambungan |
Sumber :
http://carabudidaya.com/pembibitan-sambung-pucuk-duku/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar