Dilahan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten
Tulungagung hama Lepidiota stigma banyak ditemukan di beberapa desa diantaranya Tapan, Bangoan, Gendingan dan Boro dengan
total luasan tenaman tebu yang terserang kurang lebih 100 Ha. Serangan hama tersebut menyebabkan tanaman
kerdil dan roboh karena menyerang akar tanaman .
Sebagian besar lahan tanah yang di gunakan
untuk budidaya tebu adalah berpasir yang sifatnya remah dan mengandung banyak bahan organik. Larva L. stigma sangat menyukai
kondisi tersebut sebagai tempat hidup. Tipe tanah
berpasir yang sifatnya remah sangat disukai oleh hama Lepidiota stigma terutama bagi
larva/uret. Pada kondisi tanah kering, uret mampu berlindung pada kedalaman
sekitar 3 meter di bawah permukan tanah.
Target Swasembada gula tahun 2014 kendala serangan OPT Tebu Uret Lepidiota stigma menyebabkan
tanaman kerdil dan roboh, Karena penurunan
hasil gula sampai 50% (Ditjenbun,2010). Berbagai pengendalian telah dilakukan diantaranya adalah pengairan, pengumpulan uret, pengumpulan imago/larva,
pestisida kimiawi, perangkap imago, menggunakan Nematoda Entomopatogen, penggunakan agen hayati,misalnya
serbuk biji mimba dan lain sebagianya.
Keberhasilan pengendalian
memerlukan informasi penyebaran, identifikasi, biologi dan populasi. Metode
pengendalian yang efektif dan efisien terhadap hama tanaman ini dapat diperoleh
dengan mengetahui factor-faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi dinamika
populasi serangga hama.
Bioekologi hama berhubungan
dengn daya tahan hidup, pola pertambahan populasi. Jika faktor-faktor tersebut
dapat diketahui, maka mata rantai terlemah dalam siklus hidup serangga dapat
diketahui. Selain untuk mendapatkan cara pengendalian yang tepat, data tersebut
dapat juga dimanfaatkan untuk menilai resistensi tanaman terhadap serangga
hama.
Pengendalian
hama tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara atau memadukan beberapa
komponen pengendalian antara lain pola tanam, varietas tanam, sanitasi,
pestisida nabati, pestisida sintetik dan penggunaan musuh akami. Pathogen
serangga adalah salah satu komponen pengendalian hama tanaman dengan
menggunakan mikroorganisme.
PENGENALAN Lepidiota Stigma
Morfologi
L. stigma termasuk
dalam phylum Arthropoda, klas Insecta, Ordo Coleoptera, sub-ordo Lamellicornia,
Famili Scarabaeidae, sub-famili Melolonthinae, Genus Lepidiota, spesies L.
stigma F (Kalshoven, 1981).
Telur uret berwarna putih kekuningan dengan ukuran panjang 2-4,25 mm dan lebar 1,2 – 2,95 mm. Stadia telur 15 hari ( bulan Januari – November). Larva uret berwarna putih krem berbentuk C dengan panjang ± 7,5 cm. Kepala berwarna coklat pucat dengan lebar sekitar 10 – 11 mm. Stadia larva 9 bulan yaitu ( larva instar 1 terjadi pada bulan Desember Februari, larva instar 2 pada bulan Februari - Maret, larva instar 3 pada bulan April – Juni, dan larva instar 4 pada bulan Juni – Juli).
Telur uret berwarna putih kekuningan dengan ukuran panjang 2-4,25 mm dan lebar 1,2 – 2,95 mm. Stadia telur 15 hari ( bulan Januari – November). Larva uret berwarna putih krem berbentuk C dengan panjang ± 7,5 cm. Kepala berwarna coklat pucat dengan lebar sekitar 10 – 11 mm. Stadia larva 9 bulan yaitu ( larva instar 1 terjadi pada bulan Desember Februari, larva instar 2 pada bulan Februari - Maret, larva instar 3 pada bulan April – Juni, dan larva instar 4 pada bulan Juni – Juli).
Larva membentuk pupa pada kedalaman
15-20 cm di bawah permukaan tanah. stadia pre
pupa terjadi selama 12 hari yaitu pada
bulan Juli - Agustus, stadia pupa selama 1 bulan pada bulan Agustus – Oktober. Imago berwarna coklat gelap sampai
hitam, masa hidup imago selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober – Desember . Daur hidup L. stigma secara
keseluruhan adalah 13 bulan 27 hari.
Siklus Hidup L. Stigma
Pada tanaman muda pucuk tanaman menjadi layu, kemudian
menguning mirip gejala kekeringan. Apabila terjadi serangan yang parah dapat menyebabkan
tanaman mati.
Serangan uret sifatnya tidak merata dan meskipun sudah diberi
air tidak menunjukkan adanya tanda-tanda pulih. Kelayuan terjadi karena adanya
kerusakan pada akar yang merupakan alat penyerap zat hara dan air dari dalam
tanah sehingga pengangkutan zat hara dan air menjadi terhenti.
Bagian pangkal tanaman tebu yang terserang uret dapat
kehilangan semua akar dan terbentuk rongga-rongga gerekan yang besar pada
bagian pangkal batang Pada tanaman tebu yang sudah tua, gejala yang ditimbulkan
akibat serangan uret adalah layunya pucuk tanaman, daunnya mengering, dan
akhirnya roboh dan mati.
Pengenalan Nematoda Entomopatogen ( NEP )
Nematoda merupakan bangsa cacing yang memiliki potensi
sebagai pengendali serangga hama khususnya pada fase larva, Nematoda
Entomopatogen (NEP) hidup di dalam tanah sehingga efektif untuk serangga hama yang
ada di dalam tanah. Tidak menutup kemungkinan digunakan di atas permukaan tanah serta dapat
dibiakkan sebagai agen hayati.
Nematoda Entomopatogen ( NEP ) :
- Ukuran 500-800 um,
- Bakteri simbion :
Xenorhabdus spp.- dari Steinernema
spp.
Photorhabdus sp.- dari Heterorhabditis
spp.
- Efektif pada semua jenis Hama (Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dll). Untuk hama tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan bunga.
- Dapat diisolasi dari semua jenis tanah.
Potensi Nematoda Entomopatogen ( NEP )
Keunggulan:
- Membunuh hama dalam waktu 24 - 48 jam,
- Aman bagi Tanaman, Musuh Alami, Parasitoid,
Hewan dan Manusia,
- Dapat memperbanyak diri dalam tubuh serangga
hama dan kemudian keluar untuk
mencari inang yang baru,
- Dapat dibiakkan secara massal (small - medium
scale) sendiri di tingkat petani,
- Dapat diaplikasikan bersama dengan agens
pengendali hama yang lain (kompatibel),
Mohon Informasi terbaru Varietas tebu yang tahan Lepidiota Stigma.
BalasHapusMaaf belum ditemukan varietas tebu yang tahan lepidiota stigma. kalau bapak punya info tentang varietas tebu tahan lepidiota stigma tolong kami di kabari, matur nuwun
BalasHapusMohon informasi tentang NEP klo beli dimana??
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Kami bekerja sama dengan banyak dealer Honda Tulungagung
BalasHapus