Wilayah
BPP Kedungwaru terdiri dari 19 desa, terbagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah
barat yang merupakan sentra padi dengan luas area tanam 125 ha, serta wilayah
timur merupakan sentra tanaman tebu dengan luas tanaman tebu 1116 ha.
Sebaiknya
pada suatu pertanaman harus ada pergiliran tanaman atau istilahnya glebagan,
tetapi
petani terlanjur minded dengan
tanamannya masing masing sehingga tidak mau melakukan pergiliran tanaman sama
sekali. Akibatnya untuk tanaman padi selalu terserang sundep, tanaman tebu
terserang embug. Hama embug menyerang tanaman tebu yang ditanam di lahan kering
.
Siklus
hidup hama embug terdiri dari 4 instar yaitu ; telur, larva, pupa, imago, dan
yang paling ganas menyerang instar 2 atau larva. Tanaman tebu yang terserang
menunjukkan gejala seperti daun menguning, akhirnya kering dan mati. Pada tahun
2011, luas lahan tanaman tebu yang terserang hama embug 14,6 ha.
Serangan
hama embug dari tahun ketahun semakin
meluas karena ditunjang dengan banyaknya kotoran ternak dan sampah bekas
penggilingan tebu yang menjadi sarang embug. Usaha pengendalian hama embug
sudah pernah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan menggerakkan
semua petugas bersama petani secara massal. Hasilnya populasi embug untuk
sementara berkurang tetapi akhirnya serangan embug kembali meluas.
Baru-baru
ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan membuat percontohan atau Dem pengendalian
hama embug di desa Tapan dengan menggunakan nematoda dan serbuk biji mimba .
Hasilnya sangat positif, populasi embug berkurang. Petani antusias namun
sayangnya ketersediaan nematoda belum mencukupi untuk pengendalian hama
embug wilayah BPP Kedungwaru
Para
penyuluh berharap kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan agar bisa memproduksi
pestisida alami ini untuk pengendalian hama embug sehingga tidak terjadi
eksplosif .
Info yang sangat bermanfaat bagi petani, semoga tercipta petani yang tangguh secara ekonomi...
BalasHapusterimakasih telah mengomentari tulisan saya, semoga petani kita sukses dan tangguh di segala hal,amin....
BalasHapusTrimakasih berbagi informasi.
BalasHapus