MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT SERTA
PENANGGULANGANNYA
PADA TANAMAN JAGUNG
Oleh : Susanti Dewi Anggarani, SP
A. Hama Tanaman Jagung
1.
Penggerek
Batang
Serangan hama jenis serangga Sesamia inferens W pada tanaman jagung
menimbulkan gejala munculnya lubang pada batang. Selain itu penggerak batang
juga menyerang rambut dan pucuk tongkol buah.
Pencegahan hama penggerek batang
dilakukan dengan menanam jagung secara serempak, melakukan rotasi atau pergiliran
tanaman dan memusnahkan tanaman yang terserang.
2.
Lalat
(Atherigona exigua S)
Hama ini meletakkan telurnya yang
berwarna putih di bawah permukaan daun. Setelah beberapa hari telur menetas
menjadi larvalalu memakan daun, pangkal daun, pangkal batang. Serangan larva
lalat menyebabkan munculnya lubang-lubang diseluruh tanaman.
Pencegahan hama lalat antara lain
dengan melakukan penanaman secara serempak. Memakai benih varietas yang tahan
hama ini. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti
buldok 25 EC, Supracide 40 EC dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan.
3. Ulat tongkol (Heliotis armigera)
Hama ini meletakkan
telurnya yang berwarna putih di daun dan di rambut tongkol. Setelah menetas,
telur akan berubah menjadi larva berwarna kuning dengan kepala berwarna hitam.
Larva inilah yang akan meyerang tongkol buah, dan menyebabkan kebusukan.
Pencegahan hama ini dilakukan dengan
mengambil dan memusnahkan satu persatu. Jika serangannya hebat, pengendaliannya
dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti matador, Thiodan, atau
Curancron dengan dosis sesuai aturan kemasan.
4. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Hama ini sangat menjengkelkan karena
hanya menyerang pada malam hari dan akan bersembunyi di dalam tanah pada siang
hari. Ulat tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda.
Pencegahan hama dilakukan dengan
menyemprotkan lahan tanam menggunakan pestisida sebelum masa tanam.
Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti Furadan 3G,
Petrofur, atau insektisida yang bersifat sistemik yang meresap ke seluruh
bagian tanaman dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
5. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Hama ini menyerang daun. Dalam skala
besar, ulat grayak akan menghabiskan seluruh daun dan hanya menyisakan
tulangnya.
Pencegahan ulat grayak dilakukan
dengan merotasi tanaman dan menjaga kebersihan lahan untuk menekan
perkembangannya. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Arrivo
30 EC, Atabron 50 EC, atau Dursban 20 EC dengan dosis sesuai dengan aturan di
kemasan.
B.
Penyakit
Jagung
1.
Busuk
Kelobot
Penyakit busuk kelobot disebabkan
oleh jamur Fusarium mofiliformae. Gejala
penyakit ini adalah muncul bintik-bintik bulat berwarna hitam kebiruan di
kelobot. Buah yang terserang akan membusuk dan akhirnya mati.
Pencegahan penyakit ini bisa
dilakukan dengan cara merendam benih dengan fungisida Benomyl sebelum ditanam.
Selain itu, jangan menanam jagung di dekat lahan pisang atau padi karena karena
kedua tanaman tersebut merupakan inang jamur Fusarium mofiliformae.
Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan fungisida Benlate dengan dosis
sesuai dengan aturan kemasan.
2.
Bercak
Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh
jamur Helmintosporium turticum. Penyakit
ini menyerang daun, pelepah, dan tongkol buah. Gejalanya muncul bercak-bercak
berwarna coklat dan kuning di daun, pelepah, dan tongkol buah. Penyakit busuk
daun menyebabkan proses fotosintesis terhambat sehingga akan mengganggu
produktivitas.
Pencegahan penyakit bercak daun
dilakukan dengan cara menanam varietas yang tahan terhadap serangan penyakit
ini. Pengendaliannya dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar
tidak menular pada tanaman lain. Selain itu, semprotkan fungisida Banlate
dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
3.
Busuk
Tongkol
Penyakit busuk tongkol disebabkan
oleh jamur Rhizoctonia zeae V. Pada awalnya
jamur menyerang daun, kemudian merembet ke buah. Gejala awalnya muncul
bercak-bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah. Akibat
penyakit ini, tongkol buah akan membusuk dan bisa menyebabkan gagal panen.
Sumber: Tabloid Sinar Tani Edisi 8-14 April 2015 No.3602
Tahun XLV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar