BUDIDAYA PEPAYA SEBAGAI TANAMAN PENYELA BERNILAI EKONOMIS
TINGGI
Oleh : Mulyo
Apriyanto, SP
Cara praktis
budidaya pepaya yang akan saya uraikan disini, bermaksud memanfaatkan bedengan
bekas ditanami tanaman bernilai ekonomis tinggi, seperti lahan bekas budidaya
cabai, budidaya melon, budidaya tomat, budidaya terong dll dimana dalam sistem
budidayanya menggunakan sistem mulsa PHP (Plastik Hitam Perak). Dengan asumsi
pemupukan dasar saat penanaman tanaman pertama sesuai petunjuk budidaya yang
sudah saya uraikan (lihat budidaya cabai, budidaya melon, budidaya
terong, budidaya tomat).
SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA
Tanaman pepaya tumbuh optimal pada
daerah berketinggian tempat antara 200-500 mdpl. Tanaman pepaya membutuhkan
sinar matahari penuh tanpa naungan, suhu udara berkisar 22-26°C, pH tanah 6-7.
Tanaman pepaya termasuk tanaman yang sensitif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Jika terjadi kekurangan air, pertumbuhannya terhambat dan buah berbentuk tidak sempurna. Sedangkan jika kelebihan air (terutama ada genangan air) akar tanaman tidak dapat bernafas dengan baik, sehingga mudah terserang penyakit penyebab layu.
Tanaman pepaya termasuk tanaman yang sensitif terhadap kekurangan dan kelebihan air. Jika terjadi kekurangan air, pertumbuhannya terhambat dan buah berbentuk tidak sempurna. Sedangkan jika kelebihan air (terutama ada genangan air) akar tanaman tidak dapat bernafas dengan baik, sehingga mudah terserang penyakit penyebab layu.
PELAKSANAAN BUDIDAYA PEPAYA
Persiapan
Lahan Budidaya Pepaya
Persiapan lahan budidaya pepaya
meliputi pembuatan lubang tanam (pembolongan mulsa) tepat di tengah bedengan
dengan jarak tanam ideal 2,75m zigzag. Sistem tanam zigzag bertujuan
menjaga kelembaban antar bedengan, terutama saat musim hujan. Lubangi mulsa
dengan panjang 40cm, lebar 40cm. Bisa juga berbentuk bulat berdiameter 50 cm,
kemudian dilakukan pembuatan lubang tanam dengan panjang 25cm, lebar 25cm, dan
kedalaman 25cm. Pemberian pupuk kandang fermentasi dilakukan 2 minggu sebelum
tanam sebanyak 0,5kg/lubang tanam, pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 200 g/lubang
tanam.
Persiapan Pembibitan dan Penanaman
Budidaya Pepaya
Persiapan pembibitan budidaya pepaya
membutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian
menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk
kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai
berukuran 8cmx10cm. Benih disemaikan ke dalam media sebanyak 1 butir/media.
Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni
(bisa juga menggunakan mulsa PHP), dijaga dalam keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 14 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi. Penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid dilakukan umur 30 hss (hari setelah semai). Dosis/konsentrasi ½ dosis/konsentrasi terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 14 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi. Penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid dilakukan umur 30 hss (hari setelah semai). Dosis/konsentrasi ½ dosis/konsentrasi terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.
PEMELIHARAAN
TANAMAN BUDIDAYA PEPAYA
Penyulaman Budidaya Pepaya
Penyulaman budidaya pepaya dilakukan
sampai umur tanaman 1,5 bulan. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih
terus disulam akan berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.
Perempelan Budidaya Pepaya
Perempelan tunas samping dilakukan
pada tunas yang keluar di ketiak daun. Bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif
tanaman, agar tanaman pepaya tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga
kelembaban saat tanaman pepaya sudah dewasa. Dilakukan sampai munculnya bunga
pertama.
Sanitasi Lahan dan Pengairan
Budidaya Pepaya
Sanitasi lahan budidaya pepaya
meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan
sehingga tidak muncul genangan
Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 2 minggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 tinggi bedengan.
Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 2 minggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 tinggi bedengan.
Pemupukan Susulan Budidaya Pepaya
Pupuk akar diberikan sebulan sekali
dengan cara pengocoran, yaitu pada umur 1-4 bulan dosisnya 4kg NPK 15-15-15
dilarutkan dalam 200lt air, tiap tanaman pepaya diberikan 1lt. Sedangkan umur
di atas 4 bulan dosisnya 5kg NPK 15-15-15, 1kg ZK dilarutkan dalam 200lt
air, tiap tanaman pepaya diberikan 1lt.
Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, sedangkan kandungan Phospat dan kalium tinggi diberikan umur di atas 6 bulan.
Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi diberikan umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan, sedangkan kandungan Phospat dan kalium tinggi diberikan umur di atas 6 bulan.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN PEPAYA HAMA TANAMAN
PEPAYA
Kutu Daun
Kutu daun mengisap cairan tanaman
pepaya terutama pada daun muda, kotoran kutu berasa manis sehingga menggundang
semut. Daun pepaya terserang mengalami klorosis (kuning), menggulung dan
mengeriting, akhirnya tanaman pepaya kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan
insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid,
klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.
Kutu Putih
Kutu putih berbentuk bulat dan
berwarna kehijauan, seluruh tubuhnya diselumuti lapisan lilin berwarna putih.
Hama menyerang tanaman pepaya dengan cara menghisap cairan daun dan
menyelubungi buah pepaya. Serangan pada bunga menyebabkan kerontokan.
Kotorannya sangat manis sehingga mengundang semut. Pengendalian kimiawi
menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid,
asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi
sesuai petunjuk pada kemasan.
Kutu Kebul
Hama ini berwarna putih, bersayap,
tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menghisap cairan sel
daun sehingga sel-sel dan jaringan daun pepaya rusak. Pengendalian kimiawi
menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid,
asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi
sesuai petunjuk pada kemasan.
Tungau bersembunyi di balik daun
pepaya dan menghisap cairan daun. Daun pepaya terserang awalnya muncul
bintik-bintik berwarna putih, serangan berat seluruh permukaan daun akan tampak
berselaput putih, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus
berwarna merah atau kuning. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida
akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben,
klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.
PENYAKIT
TANAMAN PEPAYA
Layu Bakteri
Serangannya disebabkan oleh bakteri,
daun pepaya terserang terkulai lemas lalu gugur, pucuk tanaman pepaya membusuk
dan terus menjalar ke bawah sampai akhirnya seluruh tanaman pepaya membusuk.
Pengendaliannya dengan membongkar tanaman pepaya sakit sampai ke akar-akarnya,
serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik
dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik,
validamisin, atau oksitetrasiklin. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.
Sebagai pencegahan, dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah setiap 1 bulan sekali, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan.
Busuk Phytopthora
Penyakit ini menyerang semua bagian
tanaman pepaya. Pangkal batang terserang membusuk kemudian terkulai, serangan
serius menyebabkan tanaman pepaya layu. Daun pepaya terserang seperti tersiram
air panas, layu, menguning dan menggantung di sekitar batang sebelum akhirnya
rontok. Akar lateral membusuk, membentuk massa spora berwarna coklat tua, lunak
serta berbau tidak enak. Pada buah serangan dimulai dari tangkai buah pepaya,
buah diselimuti miselium cendawan berwarna putih, akhirnya buah pepaya
mengeriput berwarna hitam. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun, membongkar
tanaman pepaya terserang sampai ke akar-akarnya, serta memusnahkan buah pepaya
terserang. Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah metalaksil, propamokarb
hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan
aktif yang bisa digunakan adalah tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau
tiram. Dosis/konsentrasi sesuai anjuran pada kemasan.
Antraknosa
Serangan antraknosa pada buah pepaya
muda berbentuk luka kecil ditandai adanya getah yang keluar dan mengental, pada
buah pepaya menjelang masak ditandai bulatan-bulatan kecil berwarna gelap, saat
buah pepaya mulai masak bulatan semakin membesar berlekuk berwarna cokelat tua,
disini cendawan akan membentuk massa spora. Pengendaliannya dengan sanitasi
kebun, serta memusnahkan buah pepaya terserang. Pengendalian kimiawi
menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat,
karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan
aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.
Gejala serangan virus umumnya
ditandai dengan pertumbuhan tanaman pepaya mengerdil, daun mengeriting,
terdapat bercak kuning kebasah-basahan dengan sisi daun bergaris-garis tidak
teratur (mosaik). Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya.
Penyakit virus
ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular.
Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus diantaranya adalah thrips,
kutu daun, kutu kebul, dan tungau.
Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat
pertanian maupun tangan terutama pada saat pemangkasan. Beberapa upaya
penanganan v+irus
antara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus),
mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman pepaya terserang
virus, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak
ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman pepaya.
Strategi Pengendalian Hama dan
Penyakit Pada Tanaman Pepaya
Penyemprotan
pestisida harus dilakukan berseling atau
penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan,
jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut. Tanaman pepaya merupakan
tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit, sehingga penyemprotan dapat
dilakukan 1 minggu sekali atau sesuai kebutuhan. Jadi penggunaan pestisida
dapat dihemat.
PANEN
Buah
pepaya dapat dipanen saat tanaman berumur 7 bulan. Buah dipanen adalah buah 20%
masak. Untuk menjaga kondisi tanaman pepaya agar tetap sehat, saat pemanenan
gunakan pisau atau sejenisnya supaya bekas potongan tidak mudah terserang
penyakit terutama musim hujan.
Tulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Klik disini
BalasHapus