Penyakit Sapu Pada
Kacang Tanah
Posted by : Agus Prasetya
Dalam kehidupan sehari-hari, kacang
tanah merupakan sumber lemak nabati, protein utama nabati dan vitamin terutama
A dan B. Sebagai sumber bahan makanan langsung, yaitu sebagai hidangan ringan
seperti kacang rebus, kacang goreng atau dapat diolah sebagai bumbu pecel, roti
dan makanan olahan lainnya. Daun dan batang kacang tanah dapat digunakan
sebagai makanan ternak yang tinggi nilai gizinya, juga bungkil kacang tanah
sebagai sampingan dalam pembuatan minyak kacang, dapat digunakan sebagai
makanan ternak.
Karena kacang tanah memiliki kandungan gizi tinggi, maka
usaha untuk menaikkan produksi kacang tanah harus terus diusahakan. Dalam
budidaya palawija, banyak jenis hama dan penyakit yang merugikan. Pada tanaman
palawija lainnya seperti kedelai, kacang
hijau, jagung dan ubi kayu, kerugian sering timbul karena lebih banyak disebabkan
oleh hama, sedangkan pada kacang tanah banyak disebabkan oleh penyakit.
Beberapa penyakit kacang tanah diantaranya disebabkan oleh
jamur, yang menyebabkan kerusakan pada biji polong dan tanaman muda. Penyakit bercak
daun disebabkan oleh jamur, penyakit ini menginfeksi tanaman inang melalui
stomata. Disamping penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, terdapat
juga penyakit yang disebabkan oleh virus
maupun mikoplasma. Penyakit-penyakit tersebut
diantaranya penyakit mosaic,
belang, sapu dan keriting. Salah satu dari beberapa penyakit tersebut yang
sering menyerangpada tanaman ini adalah penyakit sapu.
Penyakit sapu ini
selain menyerang pada tanaman kacang tanah, juga menyerang tanaman koro pedang,
Lombok, orok-orok, kacang hijau, kacang panjang dan tanaman lain yang berbunga
kupu-kupu.
Gejala
Gejala luar yang tampak dari penyakit ini, sama halnya dengan
gejala sapu pada umumnya. Semua tunas yang biasanya istirahat (dormant),
berkembang membentuk cabang-cabang yang tegak, sehingga tanaman menyerupai
sapu. Gejala sapu ini menyebar didalam
jaringan tanaman. Kalau infeksi terjadi pada awal pertumbuhan, bentuk tanaman menjadi
kerdil, bunga sama sekali tidak akan terbentuk. Kalau infeksi terjadi pada
tingkat pertumbuhan lanjut, mula-mula tanaman masih menunjukkan pertumbuhan
yang normal, bunga normal masih
terbentuk dan masih menghasilkan polong. Setelah
terjadi infeksi, dari pangkal ketiak daun tumbuh bunga yang
normal, berwarna hijau, tidak bertangkai dan tangkainya pendek sekali.
Polong yang perkembangannya mulai berlangsung dibawah tanah, pada saat tanaman
mulai sakit, ujungnya mulai melengkung keatas.
Penularan
Penularan penyakit sapu di laboratorium untuk keperluan
penelitian dilakukan dengan jalan penyambungan pucuk atau dengan cara
penggosokan. Sedangkan penularan di alam terbuka melalui perantaraan
vector Aphis craccivora dan oleh Orosius
sp. Aphis yang belum dewasa pada tanaman kacang tanah mula-mula berwarna coklat
selanjutnya menjadi abu-abu kehitaman dan akhirnya setelah dewasa berwarna hitam.
Kerugian
Pernah dilaporkan bahwa penyakit sapu pada tanaman kacang
tanah di beberapa tempat di Indonesia menyebabkan kerusakan tanaman sekitar
60-80 % tergantung pada jenis tanamannya. Penurunan angka hasil polong bisa
mencapai 70 % , bahkan tidak menghasilkan sama sekali kalau infeksi terjadi
pada awal pertumbuhan tanaman. Jenis macan memiliki ketahanan yang cukup tinggi
terhadap penyakit sapu. Adapun pengaruh penyakit sapu terhadap penurunan
kandungan protein dan lemak biji kacang tanah berturut-turut berkisar antara
16-27% dan 21-27%. Jenis gajah mengalami penurunan yang paling banyak, akibat
serangan penyakit ini.
Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit tanaman yang di sebabkan oleh virus
atau mikoplasma sampai sekarang masih sukar untuk dilakukan secara langsung
terhadap virus atau mikoplasma sendiri oleh karena menyangkut metabolism
biologis, sedang sifat-sifat virus atau mikoplasma sendiri masih belum di
ketahui secara akurat dan butuh diadakan penelitian lebih lanjut. Beberapa cara
yang dianjurkan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu, menghindari penanaman
kacang tanah dua kali berturut-turut atau penanaman kacang tanah sesudah
kedelai. Menanam jenis macan yang terbukti memiliki
ketahanan yang cukup terhadap serangan penyakit sapu.
Semua tanaman yang berasal dari sisa biji yang tertinggal
dalam tanah dan tanaman yang menunjukkan kena serangan gejala permulaan, perlu
segera di hilangkan untuk membatasi sumber infeksi. Tanaman kacang tanah
sebaiknya dijauhkan dari tanaman kacang panjang untuk mengurangi perpindahan
hama aphis. Menghilangkan gulma yang hidup dekat kacang tanah, seperti ketepeng
cina sangat dianjurkan.
Penyemprotan dengan Diazenon 0,2% formulasi 1000 liter per Ha
pada tanaman yang berumur 30 hari dapat menekan populasi Aphis dan Orosius,
sehingga dapat menekan laju dari infeksi. Karena penyakit sapu mempunyai
potensi merusak tanaman yang cukup besar, maka perlu dilakukan pengamatan
setiap saat terhadap gejalanya, sehingga pengendaliannya dapat dilakukan sedini
mungkin.
Sumber : Surat kabar Sinar
Tani.
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Kami bekerja sama dengan banyak dealer Honda Tulungagung