PENGENDALIAN
LALAT BUAH
oleh : Mulyo Apriyanto, Sp
Lalat
buah (Dacus sp.) merupakan hama yang menyerang tanaman buah mulai stadia buah
masih muda dengan menimbulkan tingkat kerusakan yang parah saat buah menjadi
matang.
Kerusakan yang timbul dimulai dari
lalat buah betina yang siap bertelur menyuntikkan telurnya ke dalam buah muda.
Perkembangan selanjutnya adalah menetasnya larva berupa ulat yang memakan
daging buah dan bahkan terdapat lubang kecil sebagai tempat keluar dari ulat
tersebut. Dengan demikian buah akan membusuk dari dalam dan rontok.
Langkah pengendalian lalat buah yang
paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan sekitar tanaman buah ataupun
kebun dengan membuang dan membakar sampah daun dan buah yang busuk, membungkus
buah sejak dini yaitu saat telah menjadi buah kecil (fruit set) dengan
menggunakan kertas koran, plastik, dan lain-lain. Namun langkah tersebut tidak
mengurangi populasi lalat buah yang berkembang. Salah satu jalan adalah dengan
menggunakan perangkap lalat buah yaitu Metil Eugenol. Metil eugenol merupakan
feromon sintetis (buatan) atau hormon penarik (attractan) lalat buah jantan
yang dipunyai lalat betina untuk mengadakan perkawinan.
Cara kerja penggunaan feromon ini
adalah dengan meneteskan 0,5 – 1 ml hormon ini ke potongan kapas yang dibentuk
gulungan kecil dan digantung dengan menggunakan kawat, selanjutnya pada kapas
yang sama diteteskan secukupnya (0,2 – 0,5 ml) insektisida seperti Diazinon,
Dursban, Supracide, dan lain-lain. Penempatan gulungan kapas ini diletakkan di
suatu tempat berupa botol aqua plastik yang pada bagian dasar botol dibuat
berlubang untuk ventilasi, sehingga bau metil eugenol dapat tercium dua arah.
Lalat yang tertarik dan menempel di kapas beberapa saat akan mati setelah
bersentuhan dengan campuran metil eugenol dengan insektisida. Dengan demikian
populasi lalat jantan akan berkurang, sehingga berdampak dengan tingkat
keberhasilan panen buah yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar