Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi sistem penggemukan pada ternakSapi adalah teknik
pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang
akan digemukkan, serta lama penggemukan. Di luar negeri, penggemukan sapi dikenal
dengan sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan kombinasi keduanya,
sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor).
Cara penggemukan sapi yang paling efisien adalah
penggemukan sapi yang dikurung di dalam kandang atau lazim disebut sistem
kereman. Penggemukan dengan cara ini disamping dapat meningkatkan nilai jual
sapi juga akan memberikan nilai tambah terhadap kotoran ternak atau pupuk
kandang yang dihasilkan. Usaha pemeliharaan sapi sistem kereman telah banyak
dilakukan oleh para petani di Indonesia terutama pada daerah-daerah yang
mempunyai ketersediaan hijauan yang cukup dan dekat dengan pasar ternak.
Cara penggemukan sapi potong
sistem kereman dilakukan dengan teknologi pemeliharaan sebagai berikut :
- Sapi dipelihara dalam
kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak sapi hanya
sewaktu-waktu dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan kandang dan
memandikan ternak sapi.
- Semua kebutuhan ternak,
baik berupa pakan dan air minum disediakan oleh peternak secara tak
terbatas.
- Cara penggemukan sistem ini
mengutamakan pemberian pakan berupa campuran rumput, leguminosa dan
makanan penguat ( konsentrat ).
- Sapi penggemukan tidak
untuk dijadikan tenaga kerja, hal ini bertujuan agar makanan yang
dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak sehingga pertumbuhan
bobot badan meningkat secara cepat.
- Pada awal masa penggemukan, ternak sapi
terlebih dahulu diberikan obat cacing.
- Untuk meningkatkan
palatabilitas/nafsu makan perlu diberikan perangsang nafsu makan dan
vitamin.
- Lama penggemukan berkisar 4
– 10 bulan. Hal ini tergantung dari kondisi awal dan bobot sapi yang
digemukan.
Disamping hal yang berhubungan dengan
aspek teknologi, suatu hal yang sangat penting juga diperhatikan oleh peternak
dalam usaha penggemukan sapi potong adalah pemasaran. Di propinsi JATIM biasanya harga komoditas ternak sapi cendrung
meningkat (lebih tinggi) pada harihari besar keagamaan seperti Hari Raya
Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu peternak harus
memperhitungkan kapan saat memulai dan menjual ternak sapi penggemukan.
memperhitungkan kapan saat memulai dan menjual ternak sapi penggemukan.
Syarat Pakan Ternak Sapi
- Hendaknya cukup mengandung
zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral.
- Disukai ternak
(palatabilitas tinggi).
- Bersih dan tidak tercemari
kotoran atau bibit penyakit.
- Tidak boleh dalam keadaan
rusak (busuk, bercendawan).
- Sebaiknya tidak mengandung
benda-benda yang bersuhu rendah (misalnya embun pagi hari yang dapat
menyebabkan sakit kembung/kejang perut pada ternak).
Jenis Pakan Ternak Sapi
1. Pakan Hijauan
Bahan pakan utama ternak sapi
penggemukan adalah dalam bentuk hijauan yaitu berasal dari rumput unggul,
rumput lokal dan leguminosa. Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput
yang dapat dibudidayakan adalah rumput gajah, rumput raja, rumput setaria,
rumput mexico dan lain-lain, sedangkan hijauan pakan unggul berupa daun-daunan
adalah leguminosa (kacang-kacangan seperti centro, siratro, lamtoro/petai cina
dan gamal). Hasil sampingan tanaman pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai
pakan ternak sapi adalah brangkasan kacang tanah, kacang kedele, pucuk jagung
muda dan lain-lain.
Hijauan pakan unggul berupa rumput potong::
- Umumnya berumur panjang,
tumbuh membentuk rumpun setinggi 60 – 150 cm bahkan lebih.
- Berdaun lebat dan sistem
perakarannya luas sehingga relatif tahan kering.
- Tumbuh baik pada dataran
tinggi sampai rendah.
- Dapat diperbanyak dengan
biji, pols (sobekan rumpun) dan stek batang dengan jarak 40 – 60 cm,
sebaiknya ditanam pada awal musim hujan.
- Panen
(pemotongan/defoliasi) pertama dilakukan saat berumur ± 2 bulan.
Pemotongan berikutnya dilakukan setiap 1,5 bulan dengan tinggi pemotongan
10 – 15 cm dari permukaan tanah.
- Pemupukan awal pada saat
pengolahan tanah dengan dosis 10 ton pupuk kandang, 50 kg KCl dan 50 kg
TSP per hektar. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 3 kali pemotongan
dengan takaran yang sama. Sedangkan urea diberikan pada saat tanaman
berumur 2 minggu sebanyak 50 kg/ha.
Selama ini pohon lamtoro dimanfaatkan sebagai tanaman
pagar, tanaman pelindung, kayu bakar, pupuk hijauan dan pencegah erosi serta
daunnya dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi ternak yang diberikan
dalam bentuk segar. Daun lamtoro dapat diberikan 40 % dari hijauan pakan dan dalam
pemberiannya dicampur dengan hijauan lain. Lamtoro dipanen setelah berumur 6 –
9 bulan dengan cara pemangkasan. Lamtoro dapat ditanam dengan jarak 0,5 – 1 m.
Pada penggemukan sapi secara
kereman dimana ternak dikandangkan terus menerus sangat memerlukan ketersediaan
hijauan dalam jumlah cukup dan memiliki nilai gizi yang baik. Sehingga
pemberian rumput lapangan saja sudah tidak memungkinkan lagi mengingat
ketersediaannya sangat dipengaruhi musim serta semakin terbatasnya padang
penggembalaan, disamping itu nilai gizi rumput lapangan yang sangat rendah.
Sebagai alternati f penyediaan pakan hijauan sepanjang
tahun dianjurkan dengan menanam hijauan pakan ternak dengan sistem 3 (tiga)
strata. Sistem tiga strata merupakan suatu pola tanam hijauan pakan ternak yang
ditujukan untuk menyediakan pakan sepanjang tahun. Susunan 3
strata yang dimaksud adalah:
strata yang dimaksud adalah:
- Strata – 1 : Terdiri dari
tanaman rumput potong (rumput gajah (Pennisetum purpureum), Panicum
maxcimum, Andropogon gayamus, Setaria Sp dan lain-lain)
- Strata – 2 : Terdiri dari
tanaman hortikultura/tanaman pangan
- Strata – 3 : Terdiri dari
legum pohon (sengon, waru, lamtoro, gamal)
selain untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman
tersebut juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun maupun
kayu bakar.
Pemberian pakan hijauan pada ternak dapat dilaksanakan
dengan memberikan rumput jenis unggul seperti rumput raja (King Grass), rumput
gajah, rumput benggala, setaria, rumput mexico dan lain-lain. Atau
mencampurkannya dengan tanaman leguminosa seperti Gamal (Glyricidia),
Kaliandra, Turi, Lamtoro, Siratro yang memiliki nilai gizi tinggi.
2. Pakan Penguat (Konsentrat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan
untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan pakan ternak. Bahan pakan
konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi antara lain : dedak padi,
bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap,
dan lain-lain. Campuran bahan pakan konsentrat yang diberikan pada ternak
sangat tergantung kepada harga dan ketersediaan bahan pakan di sekitar lokasi
usaha penggemukan ternak sapi.
Dari berbagai hasil penelitian beberapa formulasi pakan
konsentrat yang dapat diberikan pada penggemukan sapi potong diantaranya adalah
:
- Campuran 70 % dedak padi
dan 30 % bungkil kelapa, kemudian ditambahkan dengan 0,5 % tepung tulang
dan 1 % garam dapur.
- Campuran 2 bagian dedak + 1
bagian bungkil kelapa + 1 bagian jagung. Selanjutnya ditambahkan tepung
tulang dan garam dapur sebanyak 1 – 2 % kedalam campuran pakan tersebut.
- Campuran 70 % dedak padi +
25 % bungkil kelapa + 5 % jagung giling, kemudian ditambahkan 1 % tepung
tulang dan garam dapur.
Pemberian PakanSapi
Pakan yang diberikan pada ternak sapi penggemukan diarahkan untuk mencapai
pertambahan bobot badan yang setinggi-tingginya dalam waktu relatif singkat.
Untuk itu pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan ternak baik
dari segi kuantitas maupun nilai gizinya. Pakan hijauan diberikan pada sapi
sebanyak 10 – 12 % dan pakan konsentrat 1 – 2 % dari bobot badan ternak.
Pemberian hijauan dapat dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 08.00 pagi,
12.00 siang dan pukul 17.00 sore hari, sedangkan pakan konsentrat diberikan
pagi hari sebelum pemberian hijauan. Ketersediaan air minum untuk ternak sapi
adalah hal yang tidak kalah penting diperhatikan. Kebutuhan air minum bagi sapi
sebanyak 20 – 40 liter/ekor/hari, namun sebaiknya diberikan secara ad libitum
(tidak terbatas).
Cara penyajian pakan hijauan pada ternak sebaiknya
dicincang pendek-pendek agar lebih mudah dikonsumsi. Kemudian hasil cincangan
rumput dibagi menjadi 6 bagian (untuk pagi 1 bagian, siang 2 bagian, dan sore
sebanyak 3 bagian).
Ampas nanas apa nggak bisa di manfaatkan bagi peternak di Tulungagung ? Khusus nya pengemukan
BalasHapusDi daerah saya ada perusahaan yg mghasilkan ampas nanas dlm 1 bulan jumlahnya bs mencapai 20 ton
BalasHapusDi daerah saya ada perusahaan yg mghasilkan ampas nanas dlm 1 bulan jumlahnya bs mencapai 20 ton
BalasHapusAmpas nanas apa nggak bisa di manfaatkan bagi peternak di Tulungagung ? Khusus nya pengemukan
BalasHapus