Kembung atau Bloat atau Tympani pada ternak terjadi karena
adanya timbunan gas yang berlebihan sehingga rumen ternak menggembung.
Penggembungan terjadi karena esophagus mengalam sumbatan sehingga menghambat
pengeluaran gas dalam perut. Gas yang terbentuk adalah karbondioksida (C02) dan
gas metana (CH4). Gas ini membentuk buih/busa yang sulit dikeluarkan. Kembung
rumen merupakan penyakit ekonomis yang sering terjadi dan dapat menyebabkan
kematian pada kambing dan domba .
Ada dua faktor penyebab penyakit kembung pada ternak yaitu
pakan dan hewan itu sendiri. Faktor pakan pada umumnya terjadi karena cara dan
pola pemberian pakan yang tidak tepat. Tanaman leguminosae sering mengakibatkan
kembung juga biji-bijian yang digiling sampai halus lebih sering menimbulkan
gangguan daripada yang diberikan secara utuh. Kenapa demikian? karena tanaman
atau biji-bijian tersebut jika dicerna berpotensi membentuk gas, dan jika
bercampur ingesta akan membentuk buih/busa di dalam rumen. Jumlah imbangan
konsentrat dan hijauan yang cenderung lebih banyak konsentrat juga
mengakibatkan kembung.
Faktor penyebab lainnya adalah tanaman muda atau tanaman
yang dipanen sebelum berbunga atau sesudah turunnya hujan, serta tanaman yang
menghasilkan getah atau bahan yang mudah menimbulkan busa dalam rumen. Faktor
keturunan diduga turut berpengaruh terhadap kepekaan penyakit ini.
GEJALA
PENYAKIT
1.
Perut
sebelah kiri membesar dan cukup keras, bila ditepuk seperti suara kendang;
2.
Ternak
gelisah dan merasa tidak nyaman;
3.
Sulit
bernafas atau bernafas melalui mulut;
4.
Air
liur kental dan berbusa;
5.
Hewan
berhenti makan atau mengunyah;
6.
Sering
kencing dan mengejan;
7.
Pada
kasus berat tidak bisa berdiri dan akhirnya mati.
PENCEGAHAN
1. Berikan pakan hijauan yang sudah dilayukan, minimal dibiarkan semalaman. Paparkan hijauan di bawah sinar matahari selama 2-3 jam;
1. Berikan pakan hijauan yang sudah dilayukan, minimal dibiarkan semalaman. Paparkan hijauan di bawah sinar matahari selama 2-3 jam;
2.
Jangan menggembalakan ternak pada pagi hari atau ketika rumput masih
basah, tunggu sampai embun menguap;
3.
Amati ternak jika terjadi kembung minimal 2 jam setelah
diumbar/digembalakan;
4.
Berikan hijauan dalam bentuk kasar, tidak dicacah kecil agar mikrobial
mencerna pakan sehingga meininimalkan terjadinya kembung;
5.
Pemberian pakan hijauan dan konsentrat yang paling baik adalah sedikit
demi sedikit tetapi sering;
6. Beberapa ternak sering mengalami kembung yang kronis, kemungkinan faktor genetis. Untuk kasus seperti ini ternak bisa dipertimbangkan diafkir saja.
6. Beberapa ternak sering mengalami kembung yang kronis, kemungkinan faktor genetis. Untuk kasus seperti ini ternak bisa dipertimbangkan diafkir saja.
PENGOBATAN
Jika
kembung tidak terlalu parah pertolongan pertama dapat dilakukan dengan obat
tradisional.
1. Berikan emulsi/campuran air hangat dengan minyak kelapa atau minyak kacang sebanyak 200-250 ml;
1. Berikan emulsi/campuran air hangat dengan minyak kelapa atau minyak kacang sebanyak 200-250 ml;
2.
Berikan 150-300 ml cuka hangat untuk sapi dewasa;
3.
Berikan 200 ml minyak jarak pada ternak dewasa, dan lakukan sekali saja;
4.
Berikan campuran jahe, adas, dan getah kaca piring sebanyak 300 ml.
Berikan sehari sekali;
5. Berikan perasan daun sembukan ( Paederia scandens) sebanyak 200-300 ml.
5. Berikan perasan daun sembukan ( Paederia scandens) sebanyak 200-300 ml.
Pengobatan tersebut dapat dikombinasi dengan exercise dan
menekan-nekan perut yang kembung guna mempercepat pengeluaran gas. Pengobatan
dapat juga dilakukan dengan kombinasi memasukkan pelepah daun pepaya melalui
anus untuk mempermudah pengeluaran gas. Selama pengobatan ternak harus dalam
posisi berdiri.
Beberapa obat medisinal berikut perlu dipertimbangkan untuk
diberikan, yaitu:
pulvus veratri albi 10-25 g 3 kali/hari, oleum terebinthinae 25-50 ml. Sedangkan obat paten Atympanica, Therabloat dan Polaxone dengan dosis 100mg/kg berat badan dapat diberikan pada kambing dan domba. Untuk menaikkan tegangan muka dapat diberikan sediaan silikon seperti Simethicon atau Dimethicon. Alternatif terakhir yang dapat digunakan adalah Throkard untuk mengeluarkan gas dan mengurangi tekanan pada daerah rumen yang menggembung. Untuk mencegah infeksi pada penanganan ini, berikan antibiotik pada ternak.
pulvus veratri albi 10-25 g 3 kali/hari, oleum terebinthinae 25-50 ml. Sedangkan obat paten Atympanica, Therabloat dan Polaxone dengan dosis 100mg/kg berat badan dapat diberikan pada kambing dan domba. Untuk menaikkan tegangan muka dapat diberikan sediaan silikon seperti Simethicon atau Dimethicon. Alternatif terakhir yang dapat digunakan adalah Throkard untuk mengeluarkan gas dan mengurangi tekanan pada daerah rumen yang menggembung. Untuk mencegah infeksi pada penanganan ini, berikan antibiotik pada ternak.
Sumber : Eko Setiawan
Tulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Klik disini
BalasHapus