Umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan pengganti beras (bahan baku
industri pangan maupun non pangan). Tanaman umbi-umbian umumnya ditanam dilahan
semi kering sebagai tanaman sela. Produksi umbi-umbian di daerah sentra
produksi pada saat panen raya sangat melimpah. Kadar air saat umbi-umbi dipanen
biasanya mencapai ±65%. Kadar air yang tinggi ini menyebabkan umbi mudah rusak
bila tidak segera dilakukan penanganan. Jika umbi segar telah di panen tidak
segera diproses, maka akan terjadi perubahan visual yang ditandai dengan
timbulnya bercak berwarna biru kehitaman, kecoklatan (browning), lunak, umbi berjamur
dan akhirnya menjadi busuk. Hal ini akan menyebabkan kehilangan hasil dan
kemerosotan harga yang tajam pada saat panen raya di daerah sentra
produksi.
Ubi jalar merupakan tanaman yang sangat familiar bagi kita,
banyak ditemukan di pasar dengan harga relatif murah. Kita mengenal ada
beberapa jenis ubi jalar. Jenis yang paling umum adalah ubi jalar putih, merah,
ungu,kuning atau orange. Ubi jalar memiliki prospek dan peluang yang cukup
besar sebagai bahan baku industri pangan
Perkembangan pemanfaatannya dapat ditingkatkan dengan cara
penerapan teknologi budidaya yang tepat dalam upaya peningkatan produktivitas
serta tersedianya jaminan pasar yang layak. Peningkatan produksi ubi jalar
tersebut harus diikuti dengan teknologi pengolahan yang dapat menumbuhkan
agroindustri ubi jalar. Bentuk agroindustri ubi jalar yang sudah berkembang
adalah sebagai bahan campuranpada pembuatan saos tomat. Industri lain yang
mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah pengolahan tepung ubi jalar.
I. Ciri dan Karakter Ubi Jalar
Tepung
ubi jalarmempunyai banyak kelebihan antara lain:
1. Lebih luwes untuk pengembangan produk
pangan dan nilai gizi
2. lebih tahan disimpan sehingga penting
sebagai penyedia bahan baku industri dan harga lebih stabil
3. Memberi nilai tambah pendapatan
produsen dan menciptakan industri pedesaan serta meningkatkan mutu produk.
Proses
II. Proses Pembuatan Tepung
Cara
pembuatan tepung ubi jalar secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Sortasi umbi yaitu bagian yang busuk
dan terkena serangan hama boleng dibuang.
2. Ubi dicuci, dikupas, diiris tipis atau
disawut secara manual atau menggunakan alat.
3. Hasilnya dijemur/dikeringkan
menggunakan alat pengering pada suhu 60oC hingga kering (kadar air sekitar
7%),
4. Kemudian digiling dan dikemas dengan
kantong plastik atau disimpan dalam toples/kaleng yang ditutup rapat.
5. Untuk menghasilkan tepung ubi jalar
yang baik, sawut/irisan umbi direndam terlebih dahulu didalam larutan Na
metabisulfit sebelum dijemur/dikeringkan.
6. Penyimpanan tepung ubi jalar dapat
dilakukan hingga ±6 bulan. Rendemen tepung ubi jalar sebesar 20-30% tergantung
dari varietas ubi jalarnya.
Hal
yang perlu diperhatikan:
Ø Proses
pengeringannya sehingga dapat dihasilkan tepung yang berkualitas.
Ø Proses pembuatan
tepung dapat dikatakan relatif sederhana, mudah dan murah. Proses ini dapat
dilakukan oleh industri rumah tangga sampai ke industri besar.
Ø Peralatan utama
yang diperlukan adalah alat pembuat sawut atau chip dan alat penepung, dapat
dalam bentuk manual atau mekanis
Ø Kandungan pati
di dalam tepung cukup penting, sehingga semakin tinggi kandungan pati semakin
dikehendaki konsumen.
Ø Kandungan pati
didalam bahan bakunya akan dipengaruhi oleh umur tanaman dan lama penyimpanan
setelah panen.
Umur optimal ubi jalar tercapai apabila kandungan patinya
maksimum dan kandungan seratnya rendah. Oleh karena itu pada pembuatan tepung
ubi jalar apabila dikehendaki kandungan patinya maksimum, maka ubi jalar hasil
panen sebaiknya segera diolah dan tidak dilakukan penyimpanan, toleransi
penyimpanan setelah panen dapat dilakukan. Perlakuan tersebut dapat menurunkan
kandungan patinya. Namun demikian, toleransi penyimpanan setelah panen dapat
dilakukan hingga maksimum tujuh hari.
Keuntungan pembuatan tepung ubi jalar : memiliki daya simpan
yang lebih lama bila dibandingkan dengan ubi jalar segar.
Kerugian
yang ditimbulkan dari proses tersebut : kandungan gizi dalam ubi jalar
menurun/rusak dan pigmen warna memudar.
III. Kesimpulan
Dengan adanya diversifikasi ubi jalar terutama ubi jalar
ungu yang mempunyai berbagai kandungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ubi jalar putih maupun ubi jalar orange diharapkan akan meningkatkan nilai
ekonomi dan memperpanjang daya simpannya selain sebagai bahan baku industri
pengolahan pangan. Salah satu bentuk diversifikasinya yaitu tepung ubi jalar
ungu.
Memperhatikan
prospek dan aspek teknologi yang ada pada ubi jalar, apabila usaha
diversifikasi pangan akan terus digalakkan, maka pengembangan ubi jalar dapat
dimasukkan dalam prioritas utama.
Pemberdayaan
tepung ubi jalar sebagai bahan substitusi terigu untuk bahan baku industri
pangan olahan tentunya akan meningkatkan peran komoditas ubi jalar dalam sistem
perekonomian nasional. (Awal Kuncahyo N, SP. Penyuluh Pertanian Set Bakorluh
Provinsi Jawa Tengah)
Harga tepung berapa per kg?
BalasHapus
BalasHapusTulisan keren kak,saya penjual motor si Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Kami bekerja sama dengan banyak dealer Honda Tulungagung